Palembang – Ukhuwahnews | Meski era digital makin berkembang, Abu Usman tetap setia menjual buku bekas di lapaknya di Jalan Cik Agung Kimas, 19 Ilir, Palembang, Sabtu (05/07/05).
Sejak 1989, ia membuka usaha ini untuk membantu masyarakat yang kesulitan membeli buku baru.
“Sekarang buku mahal. Kami bantu siapa pun yang butuh,” ujarnya. Buku-buku yang dijual berasal dari warga yang melepas koleksi lama. Harganya terjangkau, mulai Rp5.000 hingga Rp50.000, tergantung jenis dan kondisi,” ujarnya.
Perubahan kurikulum menjadi tantangan utama. Buku cepat dianggap usang, padahal masih layak pakai.
“Baru beli, sudah keluar edisi revisi. Susah laku,” keluhnya.
Abu tak mengikuti tren penjualan online. Ia memilih tetap berjualan langsung di lapak.
“Orang jual online, kami tetap offline saja,” ucapnya.
Interaksi dengan pembeli jadi nilai yang ia pertahankan.
Baca juga: Aktivitas Pertanian Hidroponik: Dari Nutrisi hingga Produksi





About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
Satu Hari yang Penuh Kreasi: Festival Seni Budaya PGMI UIN Raden Fatah
UIN RF-Ukhuwahnews | Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN...
FJPI Sumsel Gelar Workshop KBGO: Perempuan Masih Rentan Jadi Target Kekerasan Digital
[caption id="attachment_4914" align="aligncenter" width="2560"] Suasana Workshop Isu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang menghadirkan Jasmine Floretta sebagai narasumber dari Media...
Leluhur Desa Sedupi: Menyusuri Sejarah Puyang dan Pusaka yang Dihormati
Sedupi - Ukhuwahnews | Di tengah sunyi Desa Sedupi, jejak masa lalu masih berdenyut melalui cerita-cerita yang diwariskan secara lisan....
Kolaborasi JPPR dan Kesbangpol Tingkatkan Kualitas dan Partisipasi Pemilih Palembang
[caption id="attachment_4898" align="aligncenter" width="1280"] Kepala bidang (Kabid) Politik Dalam Negeri (Poldagri) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Palembang, Farid Wajidi...
Langkah Awal untuk Bumi lebih Bersih dan Hijau
[caption id="attachment_4886" align="aligncenter" width="2560"] Foto bersama murid SMP Widya Bhakti yang antusiasme dalam kegiatan bertema lingkungan di Lorong Yakin, RT...
Sedupi Menangis di Balik Tarian: Siapa yang Akan Menari Setelah Kami?
[caption id="attachment_4883" align="aligncenter" width="1600"] Tiga Maestro penari Tari Si Burung Putih dan kain songket khas Palembang. Minggu, (16/112025) Ukhuwahfoto/Jimas Muamar[/caption]...

Average Rating