Read Time:1 Minute, 43 Second
Foto bersama Muhammad Fauzi, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta narasumber dari kegiatan diskusi buku Kisah Gajah Sumatera dalam Memperingati Hari Gajah Se-dunia di gedung Rafa Tower Kampus Sudirman UIN Raden Fatah Palembang. Selasa, (12/08/2025). Ukhuwahfoto/Mohamad Shabir Al Fikri.

UIN RF-Ukhuwahnews | Jejak panjang gajah Sumatera yang populasinya menurun, dipaparkan dalam Diskusi Buku “Kisah Gajah Sumatera” memperingati hari Gajah Sedunia, di Gedung Rafah Tower Lantai 2 Kampus A UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (12/08/2025).

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah, Arwan memberikan makna singkatan dari lima huruf yang ada dalam kata gajah menurut persepsinya.

“Persepsi saya dalam setiap huruf dalam kata Gajah memiliki makna, yaitu Gagah, Asik, Jago, Amanah, dan Harmoni,” ucap Arwan.

Arwan juga menjelaskan pandangnya terkait konflik manusia, dalam lingkungan kehidupan sekarang yang terganggu disebabkan oleh gajah.

“Salah manusia itu sendiri bahwasanya menjadikan lahan tanah untuk membangun rumah, mengganggu gajah yang lebih dulu ada dari manusia,” ungkap Irwan.

Jurnalis Mongabay Indonesia, Taufik Wijaya memaparkan dari konflik manusia dengan gajah, justru gajah bermanfaat menjadi penyebar bibit tanaman hingga penunjuk keberadan air untuk manusia.

“Gajah juga salah satu satwa penyebar bibit tanaman sejauh 40km dan ketika ada segerombol gajah disitu ada mata air untuk kita,” ucap Taufik.

Hingga kini, konflik tersebut menjadi gerbang kepunahan di mana semakin berkembangnya zaman, gajah mengalami penurunan populasi.

“Dilihat pada data Kementerian Kehutanan populasi gajah Sumatera pada saat ini sekitar 1.100 individu yang tersebar 22 lanskap di Pulau Sumatera,” terang Taufik.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Sumsel, Kristianto Januardi menyampaikan penyelesaian terbaik terhadap konflik penurunan populasi gajah.

“Penyelesaian yang terbaik ialah membagi ruang untuk gajah tinggal dengan tetap, memberikan gajah pada habitat aslinya yaitu di hutan, semakin sedikit hutan maka semakin hilang gajah,” jelasnya.

Tak hanya itu, Kristianto mengatakan harapannya sebagai wujud kecintaan manusia kepada gajah.

“Semoga gajah sampai akhir kehidupan akan tetap ada, rugi sekali jika punah. Generasi penerus tidak akan tau dengan melihat langsung bentuk gajah nantinya,” pungkasnya.

Reporter: Manda Dwi Lestari
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kertas pengumuman yang ditempel di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Kampus A pada Selasa, (12/08/2025). Previous post Maba Keluhkan Pembagian Kelompok Tak Efektif