
UIN RF-Ukhuwahnews | Memperingati Hari Gajah Se-dunia, Mongabay Indonesia dan Kepala Balai Pelestarian Wilayah IV Sumatera Selatan (Sumsel) menerbitkan buku “Kisah Gajah Sumatera”, dan disosialisasikan melalui diskusi buku di Gedung Rafa Tower UIN Raden Fatah Palembang. Selasa, (12/08/2025).
Buku ini diterbitkan dengan upaya mengenalkan dan membahas perkembangan gajah, dari zaman dahulu hingga sekarang. Hal ini dibahas tuntas oleh penulis-penulis pada buku “Kisah Gajah Sumatera” untuk mengupas isu-isu mengenai populasi gajah yang semakin hari kian menurun.
Pada kesempatan kali ini Jurnalis Mongabay Indonesia serta salah satu narasumber, dari diskusi buku “Kisah Gajah Sumatera” Taufik Wijaya, mengatakan keberadaan gajah sejak zaman dahulu memiliki hubungan erat dengan manusia.
“Dari masa megalitikum, gajah berhubungan baik dengan manusia bahkan tidak diburu,” kata Taufik.
Baca juga: Pulang dengan Cerita: KKN UIN RF ke-83 Di Ogan Ilir Tinggalkan Desa Pengabdian
Taufik menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan keberlangsungan hidup gajah di alam Sumsel berupa rawa.
“Lengkungan yang ada di rawa adalah bekas kubangan gajah, dan dari hamparan itulah kemudian menjadi sarang ikan. Contohnya seperti di Ogan Komering Ilir (OKI) ada nama Desa Lebung Gajah,” jelasnya.
Taufik menyebut manusia harus berbagi ruang kehidupan dengan gajah tanpa mengganggu, agar alam tetap lestari.
“Jangan melihat gajah sebagai fungsional, fokuslah pada hal yang bisa kita lakukan untuk gajah. Ketika gajah hidup, berarti alam masih terjaga,” jawab Taufik saat sesi diskusi.
Sementara itu, presentasi oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Sumsel, Kristianto Januardi yang membahas secara arkeologi Kisah Gajah berhubungan dekat dengan kehidupan manusia sejak dahulu dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan.
“Manusia jaman sejarah sudah menggoreskan gambar di dinding goa yang biasanya menjadi simbol ungkapan hewan buruan atau peliharaan mereka, termasuklah gambar gajah,” ujar Kristianto.
Gajah pada zaman dahulu digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, bahkan sampai menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan yang ada di Sumatera.
“Sumatera kaya akan gajah, salah satu contohnya pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda di Aceh, gajah dijadikan bala tentara,” paparnya.
Seiring perkembangan zaman sejak abad ke 20 hingga kini, terjadi penurunan populasi gajah karena ulah yang dibuat oleh manusia.
“Diburu, lalu habitat gajah hilang sebab berubah menjadi pemukiman manusia,” ungkapnya diakhir presentasi.
Berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) disampaikan oleh Taufik bahwa terdapat sekitar 200 populasi gajah di Sumsel saat ini.
Reporter: Nabilla Kartika Wiranti
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
Festival Seni Budaya dan Pameran Mahasiswa PGMI UIN RF: Tradisi UAS Yang Seru dan Inklusif Untuk Semua Mahasiswa
[caption id="attachment_4923" align="aligncenter" width="2560"] Salah satu pertunjukan tari tradisional yang berlangsung di Gedung Akademik Center Kampus A UIN Raden Fatah...
Membumikan Al-Qur’an Lewat Sentuhan Kreatif Mahasiswa Komunikasi
[caption id="attachment_4919" align="aligncenter" width="1280"] Dok/Campaign Public Relations A[/caption] UIN RF - Ukhuwahnews | Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Raden...
Forpes Palembang: Ajak 30 Ponpes Meriahkan Pesantren Expo 2025
[caption id="attachment_4819" align="aligncenter" width="1600"] Panggung pesantren expo yang berada di lapangan Kampus A UIN Raden Fatah Palembang, Rabu, (29/10/2025). Ukhuwahfoto/Vivin...
Semangat Wirausaha di Pesantren Expo 2025, Dari Kuliner hingga Aksesori
[caption id="attachment_4815" align="aligncenter" width="1600"] Suasana di area bazar Pesantren Expo 2025 UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (30/10/2025). Ukhuwahfoto/ Marshanda[/caption] UIN...
Wamen Pertanian Buka Kongres V Forkom BEM/DEMA PTAI di UIN RF
[caption id="attachment_4806" align="aligncenter" width="1600"] Pembukaan Acara Sekaligus Keynote Speaker oleh Wakil Mentri Pertanian Repulik Indonesia (RI), di Gedung Academic Center...
UIN RF Jadi Tuan Rumah Kongres V FORKOM BEM/DEMA PTAI: Dorong Mahasiswa Kawal Indonesia Emas 2045
[caption id="attachment_4802" align="aligncenter" width="1599"] Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru sampaikan kata sambutan dalam acara Kongres Forum Komunikasi (FORKOM) BEM...

Average Rating