
Palembang – Ukhuwahnews | Di halaman Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Palembang, berdiri deretan etalase berisi benda-benda unik. Mesin tik lawas, alat masak tradisional, komputer generasi awal, hingga dokumentasi karya siswa saat pandemi Covid-19. Namun jangan salah, ini bukan museum. Inilah perpustakaan luar ruangan milik sekolah kejuruan tersebut, perpustakaan tanpa buku yang justru jadi pusat literasi baru.
Kepala SMK Negeri 8 Palembang, Rafli, mengatakan gagasan ini sudah digarap sejak 2022, tak lama setelah ia menjabat, tujuannya sederhana menghadirkan literasi yang lebih luas dari sekadar membaca.
“Perpustakaan ini bukan hanya soal buku, kami ingin siswa bisa belajar dari perjalanan teknologi, karya masyarakat, hingga pengalaman nyata. Literasi itu kan bukan cuma teks, tapi juga cara memahami zaman,” kata Rafli pada Sabtu (27/09/2025).
Koleksinya beragam, ada jejak perjuangan sekolah saat terlibat dalam gerakan peduli Covid-19, ada pula hasil kerajinan kearifan lokal masyarakat yang dikumpulkan bersama guru, pegawai, siswa, bahkan dukungan dari beberapa bank. Semuanya ditata sesuai konsentrasi keahlian jurusan di SMK Negeri 8 Palembang.
Baca juga: Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
Sentuhan Nyata di Tiap Jurusan
Bagi siswa, cara belajar ini terasa menyenangkan. Siti al zahwa ramadan, siswi kelas XI Usaha Layanan Wisata, mengaku jadi lebih mudah memahami pelajaran.
“Barang-barangnya dikelompokkan sesuai jurusan, di setiap barang memiliki barcode (kode batang) yang menjelaskan barang tersebut,” ujarnya.
Di jurusan perhotelan, bisa lihat langsung perlengkapan layanan kamar dan restoran. Jurusan kuliner punya koleksi alat masak tradisional sampai modern, jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ada perangkat jaringan komputer, dan untuk akuntansi ada alat-alat yang biasa dipakai di lembaga keuangan.
Menurut Siti, perpustakaan ini membuat literasi terasa nyata. Biasanya literasi identik dengan membaca buku.
“Jadi lebih gampang paham, apalagi buat anak SMK yang memang terbiasa praktik,” tambahnya.
Mengubah Wajah Literasi
Inovasi perpustakaan luar ruangan ini, seolah mengingatkan bahwa literasi di Indonesia perlu didefinisikan ulang. Di tengah tantangan rendahnya minat baca, cara belajar berbasis pengalaman langsung bisa menjadi pintu baru.
Bukan hanya siswa yang diuntungkan, guru dan pegawai sekolah juga kerap terlibat dalam menambah koleksi atau memberi penjelasan saat siswa berkunjung. Perpustakaan akhirnya menjadi ruang kolaborasi, bukan sekadar ruang sunyi dengan rak buku berdebu.
Harapan Rafli terciptanya perpustakaan ini, ingin para siswanya dapat meningkatkan minat baca dan literasi.
“Semoga perpustakaan ini bisa menumbuhkan minat literasi, sekaligus mendorong siswa untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi terbaru,” harapnya.
Di tengah gempuran gawai dan arus informasi instan, upaya SMK Negeri 8 Palembang ini menjadi oase literasi bukan lagi soal seberapa banyak halaman yang dibaca, tetapi seberapa dalam generasi muda memahami, merasakan, dan mengolah pengetahuan yang mereka temui setiap hari.
Reporter: Marshanda
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
[caption id="attachment_4663" align="aligncenter" width="2038"] Sejumlah aktor menampilkan pertunjukan "TAH TANAH" dari Teater Arafah pada Festival Tani di Rumah Sintas, Minggu (27/09/2025)....
Pasar Cinde Jadi Surga Batu Cincin dengan Harga Beragam
[caption id="attachment_4627" align="aligncenter" width="1086"] pedagang menyelesaikan pola batu akik di Pasar cinde kota palembang, Minggu (21/09/2025). Ukhuwahfoto/RaniDwioktafidiya[/caption] Palembang-Ukhuwahnews| Pasar Cinde...
Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi
[caption id="attachment_4623" align="aligncenter" width="1600"] Pengrajin mengikat daun nipah kering yang akan dijadikan rokok pucuk nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu,...
Anyaman Daun Nipah dan Tumpukan Sampah di Baliknya
[caption id="attachment_4604" align="aligncenter" width="2048"] Limbah dari kerajinan daun nipah di kampung Anyaman 3/4 Ulu. Sabtu, (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya.[/caption] Penulis: Marshanda (Pemimpin...
Minim Laporan Hambat Advokasi Pelanggaran HAM di Layanan HIV
[caption id="attachment_4585" align="aligncenter" width="1280"] Sesi diskusi workshop mengenai stigma dan diskriminasi terkait respons HIV di Hotel Beston Palembang. Selasa, (16/09/2025)....
SARDUNDUN Warisan Budaya Yang Hampir Punah
[caption id="attachment_4578" align="aligncenter" width="1599"] Penampilan karya tari Sardundun: Suara dari Atap Rumah di Graha Taman Budaya Sriwijaya. Kamis, (18/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya[/caption]...
Average Rating