Read Time:1 Minute, 39 Second
Sebuah layangan bergambar dicetak dengan kertas minyak di Kampung Layangan, Lorong Sepupu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, pada Jumat (05/09/2025). Ukhuwahfoto/Ahmad Hafiizh Kudrawi

Palembang-Ukhuwahnews | Kampung Layangan atau Kayangan dari Kecamatan Seberang Ulu satu, meraih juara kedua dalam acara puncak Penganugerahan Lomba Kampung Kreatif tahun 2025, oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang.

Di balik penghargaan yang telah diraih, terdapat bayangan turun temurun dari generasi sebelumnya yang mewariskan kreativitas kampung ini bisa tetap ada hingga sekarang.

Tak jauh dari depan lorong Sepupu, salah satu pengrajin layangan, Neneng menceritakan awal mula kreativitas ini sudah ada pada tahun 1970-an.

“Diwariskan dari nenek pada tahun 1970-an, ke Ibu hingga sekarang dilimpahkan juga ke saya generasi penerus,” ucap Neneng sembari meraut bambu layangan.

Baca juga: Ampera Jadi Saksi: Gema Suara di Panggung Rakyat

Sebagai generasi ketiga, Neneng mengatakan merajut pekerjaan ini sudah lama sejak Sekolah Dasar (SD).

“Waktu SD sudah mengikuti jejak Ibu, tapi masih dengan mengambil upahan punya orang. SMP baru punya sendiri meskipun masih dikerjakan bareng dengan Ibu,” ujar Neneng pada Jumat (05/09/2025).

Hingga sekarang, menjadi mata pencaharian Neneng dan suami dalam merajut layangan ini demi menghidupkan ekonomi keluarga.

“Saya mengerjakan bareng suami sekarang, biasanya sehari 200 layangan yang sudah jadi. Uangnya untuk sekolah anak dan tidak ada untuk simpanan tapi cukup,” jelas Neneng.

Pengrajin lainnya yang tak jauh dari rumah Neneng, Tin Sumarni menjelaskan cara pembuatan layangan dari awal meraut, mereko, hingga proses terakhir merakat.

“Dari pagi itu biasanya meraut bambu dulu semuanya, baru lanjut mereko yang di mana mencetak gambar ke kertas minyaknya, proses akhirnya merakat ialah menempelkan kertas minyak ke bambu tadi,” ungkap Tin sembari merakat.

Lebih lanjut, Tin mengatakan layangan yang telah diproduksi sekarang sudah ada sebanyak 20 motif gambar.

“Di sini ada 20 motif gambar, jadi dalam satu bal itu isinya beda-beda motif gambar. Ada gambar bebek, banteng, kuda, pesawat dan masih banyak lagi,” tutupnya.

Reporter: Manda Dwi Lestari
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Ampera Jadi Saksi: Gema Suara di Panggung Rakyat
Next post Ajang Perbaikan Aksi Vandalisme lewat Lukisan Cantik