
Palembang-Ukhuwahnews | Kampung Layangan atau Kayangan dari Kecamatan Seberang Ulu satu, meraih juara kedua dalam acara puncak Penganugerahan Lomba Kampung Kreatif tahun 2025, oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang.
Di balik penghargaan yang telah diraih, terdapat bayangan turun temurun dari generasi sebelumnya yang mewariskan kreativitas kampung ini bisa tetap ada hingga sekarang.
Tak jauh dari depan lorong Sepupu, salah satu pengrajin layangan, Neneng menceritakan awal mula kreativitas ini sudah ada pada tahun 1970-an.
“Diwariskan dari nenek pada tahun 1970-an, ke Ibu hingga sekarang dilimpahkan juga ke saya generasi penerus,” ucap Neneng sembari meraut bambu layangan.
Baca juga: Ampera Jadi Saksi: Gema Suara di Panggung Rakyat
Sebagai generasi ketiga, Neneng mengatakan merajut pekerjaan ini sudah lama sejak Sekolah Dasar (SD).
“Waktu SD sudah mengikuti jejak Ibu, tapi masih dengan mengambil upahan punya orang. SMP baru punya sendiri meskipun masih dikerjakan bareng dengan Ibu,” ujar Neneng pada Jumat (05/09/2025).
Hingga sekarang, menjadi mata pencaharian Neneng dan suami dalam merajut layangan ini demi menghidupkan ekonomi keluarga.
“Saya mengerjakan bareng suami sekarang, biasanya sehari 200 layangan yang sudah jadi. Uangnya untuk sekolah anak dan tidak ada untuk simpanan tapi cukup,” jelas Neneng.
Pengrajin lainnya yang tak jauh dari rumah Neneng, Tin Sumarni menjelaskan cara pembuatan layangan dari awal meraut, mereko, hingga proses terakhir merakat.
“Dari pagi itu biasanya meraut bambu dulu semuanya, baru lanjut mereko yang di mana mencetak gambar ke kertas minyaknya, proses akhirnya merakat ialah menempelkan kertas minyak ke bambu tadi,” ungkap Tin sembari merakat.
Lebih lanjut, Tin mengatakan layangan yang telah diproduksi sekarang sudah ada sebanyak 20 motif gambar.
“Di sini ada 20 motif gambar, jadi dalam satu bal itu isinya beda-beda motif gambar. Ada gambar bebek, banteng, kuda, pesawat dan masih banyak lagi,” tutupnya.
Reporter: Manda Dwi Lestari
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
WPS Fair 2025: Rayakan Kreativitas Tanpa Batas di Era Digital Jurnalistik
[caption id="attachment_4765" align="aligncenter" width="2560"] Pengunjung mengamati karya foto pemenang pertama milik Alexandra Naflah (foto bagian atas) tentang pertemuan teknologi dan...
Hemat Energi Lewat Pemanfaatan Panel Surya
[caption id="attachment_4756" align="aligncenter" width="1600"] Abadi, seorang pengemudi perahu di Sungai Musi, memperlihatkan panel surya yang ia gunakan untuk menunjang aktivitas...
Menerangi Sumatera Selatan dengan Isu Transisi Energi Berkeadilan
[caption id="attachment_4717" align="aligncenter" width="1600"] “Dicky Edwin Hindarto, Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menjelaskan transisi energi berkeadilan dari fosil ke energi...
Belajar Literasi di Perpustakaan Tanpa Buku SMK Negeri 8 Palembang
[caption id="attachment_4667" align="aligncenter" width="2172"] Siswi menunjukkan koleksi dari perpustakaan luar ruangan di SMK Negeri 8 Palembang, Sabtu (27/09/2025). Ukhuwahfoto/Rani Dwi...
Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
[caption id="attachment_4663" align="aligncenter" width="2038"] Sejumlah aktor menampilkan pertunjukan "TAH TANAH" dari Teater Arafah pada Festival Tani di Rumah Sintas, Minggu (27/09/2025)....
Pasar Cinde Jadi Surga Batu Cincin dengan Harga Beragam
[caption id="attachment_4627" align="aligncenter" width="1086"] pedagang menyelesaikan pola batu akik di Pasar cinde kota palembang, Minggu (21/09/2025). Ukhuwahfoto/RaniDwioktafidiya[/caption] Palembang-Ukhuwahnews| Pasar Cinde...

Average Rating