
Penukal Abab Lematang Ilir-Ukhuwahnews | Saat ini bagi sebagian orang, tanah hanyalah wilayah yang dapat digarap atau dijual. Namun, bagi Muhammad Faisal seorang warga Desa Tempirai Selatan sekaligus pemilik jongot, lahan adat ini merupakan identitas keluarga, dan simbol persaudaraan yang lebih dari sekedar aset.
“Dahulu yang pertama kali membuka jongot itu eyang dan orang tua saya, setelah menikah barulah jongot dan rumah diwariskan kepada saya,” ucap Faisal, Sabtu (16/08/2025).
Dalam tradisi Tempirai, jongot biasanya diwariskan kepada anak laki-laki tertua, karena dipengaruhi oleh sistem patrilineal yang dianut masyarakat setempat. Meskipun demikian, aturan kepemilikan lahan adat ini tetap dimiliki bersama oleh keluarga dan diberikan tanggung jawab pengurusannya kepada putra sulung.
Baca juga: Hadirkan Keindahan Pemandangan Alam di Green Paradise Pagar Alam
“Kita di tempirai ini menganut sistem patrilineal, jadi sebagai anak laki-laki tertua mempunyai tanggung jawab moral dalam mengurus jongot ini,” katanya.
Jongot biasanya ditanami pohon buah-buahan, tumbuhan obat-obatan yang dapat memenuhi kebutuhan Faisal beserta keluarga, serta menjadi ajang kumpul bersama kerabat.
“Kami biasanya mengajak keluarga besar untuk panen bersama sebagai ajang silahturahmi dan memperkuat persaudaraan,” jelas Faisal.
Meskipun tradisi jongot telah hidup lama dalam ingatan kolektif masyarakat setempat, dan diwariskan turun temurun. Faisal mengaku lahan adat miliknya belum dilakukan pendataan oleh pemerintah, serta tidak memiliki sertifikat atau dokumen legal lainnya.
“Belum pernah sama sekali, untuk sertifikat atau surat-surat lainnya juga tidak ada, namun jongot sudah menjadi pengetahuan masyarakat sekitar di sini,” ujarnya.
Hukum adat masih menjadi benteng utama pelestarian jongot. Namun sinkronasi dengan hukum positif akan memperkuat posisinya, memastikan lahan adat ini tetap menjadi ‘rumah besar’ dari keanekaragaman hayati.
“Kalau lahan jongot ini hilang sangat disayangkan sekali, karena jongot memiliki beragam fungsi sumber tanaman obat, pangan, dan papan,” kata Faisal.
Menurutnya cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan jongot, adalah dengan mengajarkan generasi penerus masyarakat adat Tempirai, tentang lahan adat warisan leluhur mereka yang dijadikan simbol persaudaraan.
“Kita harus mengajari anak dan cucu kita tentang aturan jongot, karena ini sebagai identitas keluarga dan kita harus menjaga ini,” pesannya.
Faisal berharap pemerintah dapat memperhatikan jongot sebagai lahan adat yang ada di tempirai, ia mendambakan wilayah yang secara historis dimiliki, dikelola, dan digunakan oleh masyarakat adat Tempirai dapat dijadikan cagar budaya.
“Untuk jongot ini kami harap bisa dipertahankan karena lahannya tidak terlalu luas, jika dijual uangnya-pun tidak seberapa, makna silahturahmi jongot akan hilang,” tegas Faisal.
Reporter: Mohamad Shabir Al Fikri
Editor: Marsya Dwi Rismanda
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
Warung Kopi dan Kebiasaan Berdialog di Tempirai
[caption id="attachment_4259" align="aligncenter" width="1619"] Arpan, seorang warga Desa Tempirai sekaligus pemilik salah satu warung kopi di Tempirai Utara, Kecamatan Penukal...
Sosialisasi Penggunaan AI dalam Pembelajaran di SD Negeri 01 Desa Sumur
[caption id="attachment_3583" align="aligncenter" width="734"] Dok/Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah[/caption] Lahat – Ukhuwahnews | Mahasiswa KKN ke-82 yang terintegrasi dengan Program...
Hadirkan Keindahan Pemandangan Alam di Green Paradise Pagar Alam
[gallery columns="1" size="full" ids="1717"] Pagar Alam – Ukhuwahnews | Green Paradise merupakan salah satu wisata alam yang terkenal di Pagar...
Tempuh Waktu Empat Bulan, Petani Cabai Pagar Alam Bisa Menikmati Hasil Panennya
[gallery columns="1" link="file" size="full" ids="1618"] Pagar Alam - Ukhuwahnews | Pagar Alam merupakan kota yang terkenal akan budidaya tanaman teh...
Budaya Mengangkut Air Siswa SD Negeri 73 Pagar Alam
Pagar Alam-Ukhuwahnews | Bergotong-royong mengambil air dari penampungan sumber mata air menjadi budaya para siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 73...
Foto: Semarak UMKM Sriwijaya 2024
Palembang – Ukhuwahnews | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI-Sumsel) kembali menyelenggarakan kegiatan Semarak UMKM Sriwijaya 2024, dalam...
Average Rating