Read Time:1 Minute, 36 Second
Para pengunjung mengabadikan momen bersama Linda. Gajah Sumatera yang berada di Taman Wisata Alam, Desa Perangai, Serelo, Kabupatan Lahat, Sabtu (18/10/2025). Ukhuwahfoto/Marshanda

Lahat-Ukhuwahnews| Kabupaten Lahat memiliki destinasi wisara bernama sekolah gajah, di sini para wisatawan dapat melihat secara langsung belalai yang menjuntai dari seekor gajah.

Berada di Desa Perangai, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Terletak di kaki Bukit Serelo, atau yang lebih dikenal sebagai Bukit Jempol dengan jarak tempuh satu jam, tidak mengurangi semangat para pengunjung untuk bertemu para gajah atau Elephas maximus sumatranus.

Destinasi wisata ini memberikan kesan dan pengalaman unik, karena pengunjung dapat mengamati secara langsung aktivitas gajah di tempat tersebut, serta biaya tarif dipatok sebesar Rp. 5.000 per orang.

Baca juga: Warung Kopi dan Kebiasaan Berdialog di Tempirai

Salah satu pengunjung asal Kayu Agung, Jupio Dwi Prananda merasa senang dapat melihat gajah secara langsung. Tapi masih takut untuk berfoto secara dekat.

“Walaupun gajahnya diikat dengan rantai. Masih ada rasa takut untuk berfoto. Tapi perasaan saya senang, karena ini menjadi pertama kali melihat lagi secara langsung,” ungkap Jupio, Sabtu (18/10/2025).

Di tempat yang sama, Fatthul Miftahur Rizki pengunjung asal Belitang, tidak membayangkan begitu besar seekor gajah. Karena baru pertama kali dapat melihat gajah.

“Belum pernah sama sekali lihat gajah, baru kali ini melihat secara langsung ternyata sangat besar, tidak sesuai dengan yang dibayangkan,” katanya.

Selain itu, Ejak Sebagai warga yang tinggal di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, merasa ada khawatir akan kelestarian lingkungan hidup pada gajah.

“Ada khawatiran dalam diri, karna tempat gajah ini berada dekat dengan tambang. Dimana air sungai udah tercemar. Sehingga dapat berdampak pada ekosistem serta terancam punah gajah di sini,” ucapnya.

Ia menambahkan, dibandingkan kehidupan gajah di luar Sumatera Selatan, lebih terjamin kelangsungan hidup para satwa liar.

“Kalo di bandingkan gajah luar, Bengkulu yang pernah saya berkunjung terlihat lebih gagah,” pungkasnya.

Reporter: Marshanda
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Hadirkan Pemateri Berpengalaman, Sulap Sampah jadi Uang.
Next post Arbitrase dan Bayang-bayang Privatisasi keadilan