
Penulis: Ahmad Hafiizh Kudrawi
Jasad terkubur sendiri dalam tanah
kesunyian dan gelap senantiasa menjadi teman akrab.
Jasad mengendap hingga bertahun-tahun
tanpa kehadiran satu pun pelayat.
Walau di sela-sela proses penguburan
tak pernah jasad berniat mengganggu penghuni alam.
Jasad mandi dengan bersih biar bau tak menyebar.
Jasad membaluti seluruh tubuh rapi dengan kain kafan untuk menutupi raga busuk.
Bahkan jasad berkubur ke dalam tanah sendiri tanpa berantakan serta berusaha menata kuburannya terlihat indah dinampak.
Justru jasad menyambut pelayat dengan penuh simpati.
Setia menunggu dan siap menjadi pendengar abadi dari seluruh resah yang datang.
Malang lebih memihak pada nasib jasad.
Kuburan nampak kering nan nisan rapuh tak terawat.
Sejak pertama kali terkubur hampir tidak ada pelayat datang berkunjung.
Editor: Rhessya Maris
About Post Author
Rhessya Maris
More Stories
Puisi yang Tak Selesai
[caption id="attachment_4054" align="aligncenter" width="1620"] Ukhuwahfoto/Nabilla Kartika Wiranti[/caption] Penulis: Marsya dwi Rismanda Ternyata dibalik diam mu. Ada dendam yang tersimpan....
Benih masa depan
[caption id="attachment_3971" align="alignnone" width="1922"] Ukhuwahfoto/Manda Dwi Lestari[/caption] Penulis: Manda Dwi Lestari Matahari pagi, bersinar menerangi cahaya akal Langkah tak henti...
Jejak Transparan
[caption id="attachment_3889" align="aligncenter" width="1280"] Ukhuwahfoto/Manda Dwi Lestari[/caption] Penulis: Manda Dwi Lestari Debu yang tak fana Berterbangan hingga ke udara Tanah...
Ampas Kota
[caption id="attachment_3853" align="aligncenter" width="1599"] Ukhuwah Desain/Silvia Ananta[/caption] Penulis: Vitria Isabella Kota ini tak tidur, ia menggeliat dalam gaduh asap pekat...
Matinya Hati, Dalam Jasad yang Hidup.
[caption id="attachment_3795" align="aligncenter" width="279"] Ukhuwahfoto/Rani Dwi Oktafidiya[/caption] Penulis: Rani Dwi Oktafidiya Mungkin pada akhirnya, Bukan dunia yang paling jahat padaku...
Blue Hour
[caption id="attachment_3695" align="aligncenter" width="1600"] Ukhuwahfoto/Marsya Dwi Rismanda[/caption] Penulis: Marsya Dwi Rismanda Hujan bulan Juni, karya Pak Sapardi menyeruak dalam pertengahan...
Average Rating