Read Time:2 Minute, 1 Second
Pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, di ruangan seminar lantai 4, Selasa (19/8/2025). Ukhuwahfoto/Marshanda

UIN RF – Ukhuwahnews | Menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema penguatan tata kelola dan kelembagaan program studi. Selasa, (19/8/2025).

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Achmad Syarifudin, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini, yang diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Program Studi Jurnalistik yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, serta kepada narasumber yang berkenan hadir. Melalui kegiatan ini, saya berharap kita memperoleh informasi terbaru, menambah wawasan, dan mempererat tali silaturahmi,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel, Hasandri Agustiawan, sebagai narasumber utama. Dalam forum tersebut, Hasandri membahas berbagai strategi pengembangan program studi di era jurnalisme digital.

“Tata kelola adalah otak dari sebuah prodi. Jika tidak berjalan baik, maka seluruh sistem bisa lumpuh. Begitu pula kelembagaan, sebagai tubuh yang akan menampilkan hasil ketika otak bekerja optimal,” jelas Hasandri.

Ia menekankan pentingnya keselarasan visi dan misi di antara seluruh sumber daya manusia dalam program studi.

“Semua pihak harus memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun arah kebijakan. Jika berjalan sendiri-sendiri, prodi akan stagnan atau bahkan mundur,” tegasnya.

Baca Juga: Eco Green: Pembuatan Tempat Bunga Ramah Lingkungan oleh KKN PKM 83A UIN RF

Hasandri juga menyoroti tantangan utama di era digital, terutama dalam hal kurikulum yang perlu disesuaikan dengan perkembangan media digital.

“Disrupsi digital menuntut penyesuaian mata kuliah. Kurikulum yang tumpang tindih justru akan menghambat relevansi lulusan dengan kebutuhan industri,” ungkapnya.

Meski demikian, ia melihat peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh prodi, seperti nilai-nilai keislaman yang menjadi kekuatan etis, potensi kolaborasi lintas sektor, dan kontribusi alumni yang menjunjung tinggi etika jurnalistik Islam.

“Alumni UIN memiliki keunggulan karena mampu memadukan kompetensi jurnalistik dengan nilai-nilai Islam. Ini menjadi pembeda sekaligus keunggulan strategis kita,” tambahnya.

Sebagai bentuk terobosan, Hasandri juga mengusulkan agar program magang mahasiswa dilaksanakan sebelum Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga mereka memperoleh pengalaman praktis lebih awal dan mampu menyelesaikan studi secara lebih efektif.

Dalam forum tersebut, ia menggarisbawahi tiga strategi utama yang harus dijalankan secara sinergis, yakni: peningkatan tata kelola, penguatan kelembagaan, dan pengembangan ekosistem akademik.

“Ketiganya sangat bergantung pada kualitas dan sinergi SDM yang menjalankan program,” tutup Hasandri.

Reporter: Marshanda
Editor: Rhessyamaris

About Post Author

Rhessya Maris

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Eco Green: Pembuatan Tempat Bunga Ramah Lingkungan oleh KKN PKM 83A UIN RF
Next post Jongot: Tanah Adat Simbol Persaudaraan dan Warisan Leluhur