Read Time:2 Minute, 29 Second
Tampak suasana kelas yang dirasakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, saat dosen jarang hadir dalam perkuliahan. Serta hanya memberikan tugas, Sabtu (07/06/2025). Ukhuwahfoto/Andika

UIN RF–Ukhuwahnews | Fenomena dosen jarang masuk kelas terjadi di Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Kondisi ini dikeluhkan mahasiswa karena tidak maksimal dalam perkuliahan.

Dosen memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam mendidik, menyebarluaskan limu pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa. Faktanya, ada beberapa oknum dosen yang jarang masuk kelas dan hanya memberi tugas.

Hal yang sering terjadi ini dirasakan oleh tiga mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN RF. Mahasiswa semester enam Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), PS memiliki dua sudut pandangan terkait kejadian tersebut.

Baca juga: Kuliah Daring Tiap Jumat, Dosen dan Mahasiswa Keluhkan Efektivitas WFH

“Pertama yang saya rasakan terbebani dalam kata lain, susah menemukan informasi dan pembelajaran yang di semestinya dilakukan di dalam kelas. Kedua, saya juga percaya bahwa ini merupakan tantangan kita sebagai generasi muda untuk bisa mengembangkan skill dan memanfaatkan waktu untuk bisa belajar secara mandiri,” ujar PS kepada Ukhuwanews, Selasa (03/06/2025).

Selain itu, menurutnya ada beberapa solusi yang bisa dilakukan terkait dosen yang jarang masuk dalam perkuliahan, tetapi memberikan tugas terhadap mahasiswa.

“Pertama, antara lain simak modul pembelajaran. Kedua pahami dan ajak diskusi dengan sesama teman untuk bisa menghasilkan pemikiran yang kreatif dan adaptif,” sambungnya.

Sejalan dengan itu, mahasiswa Program Studi Jurnalistik semester empat, Syamsuardien Hanif Al Faridiyan merasakan hal sama. Ia menjelaskan dosen sebaiknya tetap hadir secara konsisten atau minimal mengganti kehadiran dengan kuliah online atau video penjelasan yang jelas.

“Di satu sisi, bisa dianggap masih bertanggung jawab karena tetap memberikan materi atau tugas supaya mahasiswa tetap belajar. Tapi juga kasih arahan dan dukungan,” jelasnya.

Syamsuardien menegaskan kalau dosen terlalu sering absen tanpa penjelasan dan hanya memberikan tugas membuat mahasiswa kebingunga karena tidak mendapatkan bimbingan langsung. Masalah ini berdampak pada mahasiswa dalam memahami mata kuliah yang diajarkan.

“Mahasiswa butuh interaksi, penjelasan, dan diskusi supaya paham materi dengan baik. Kalau Cuma dikasih tugas terus-menerus tanpa arahan, rasanya kayak belajar sendiri tanpa dosen,” tegasnya.

Di sisi lain, Mahasiswa Fakultas Psikologi (FBSI) Program studi Psikologi Islam (PSI). Manda, menyampaikan tetapi ia memiliki sudut pandang berbeda terkait permasalahan ini, tapi kalu dosen jarang masuk kelas ya jujur aja kadang bikin bingung juga.

“Sebenarnya kita tuh bisa ngerti kalau dosen itu punya kesibukan lain di luar ngajar. Ada salah satu dosen saya menjelaskan biar kita sebagai mahasiswa juga tetap bisa belajar dengan maksimal dan nggak ngerasa tertinggal gitu dengan materi nya,“tutur

Ia berharap semoga kedepannya dosen hadir secara konsisten dalam proses pembelajaran sehingga tanggung jawab yang diemban dilakukan dengan maksimal serta mahasiswa mendapatkan haknya dalam mendapatkan ilmu.

“Selain itu, saya juga berharap kedepannya untuk mahasiswa segera di bebankan dengan tugas praktek karena teori saja belum cukup untuk di pelajari. Menjadi garda terdepan untuk pembelajaran supaya bisa terwujud Indonesia emas 2045,” pungkasnya.

Penulis: Andika
Editor: Vivin Noor Azizah

About Post Author

Vivin Noor Azizah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Puisi : Selembar Kupon di Hari Kemenangan
Next post Pada Idhul Adha 1446 Hijriah, UIN Raden Fatah Salurkan 20 Kurban