Read Time:1 Minute, 26 Second

Palembang–Ukhuwahnews| Di balik kegunaannya yang sederhana sebagai bahan pembuat ketupat dan atap rumah, daun nipah di Kota Palembang menyimpan cerita unik sebagai sumber penghasilan utama warga di sebuah kampung. Selama puluhan tahun, masyarakat setempat mengolah dan memanfaatkan daun nipah secara turun-temurun, menjadikannya bukan hanya bahan tradisional, tetapi juga penopang ekonomi keluarga.

Nipah dengan Tradisi yang Terjaga
Kelurahan 3 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, dikenal sebagai Kampung Nipah karena menjadi pusat pengrajin rokok daun nipah.

Industri rumahan ini memanfaatkan daun nipah sebagai bahan dasar rokok pucuk khas yang sempat diekspor ke Malaysia. Meski kini fokus produksi beralih ke pasar lokal dan beberapa daerah di Indonesia, para pengrajin tetap mempertahankan kualitas dan keaslian produk mereka sebagai warisan budaya yang terus hidup. Sabtu (20/09/2025)

Pengrajin sedang memotong daun pucuk nipah untuk dijadikan kulit rokok nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu, Sabtu (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya

 

 

 

Pengrajin menyelesaikan pembuatan kulit rokok dari daun pucuk nipah Di kampung Anyaman 3/4 Ulu, Sabtu (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya
Hasil pemotongan daun pucuk nipah yang digunakan sebagai bahan baku kulit rokok nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu, Sabtu (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya
Bahan baku kulit rokok dari daun pucuk nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu, Sabtu (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya
Pengrajin menunjukkan bahan rokok dari pucuk nipah hasil produksi rumahan di Kampung Anyaman 3/4 Ulu, Sabtu (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Rani Dwi Oktafidiya

 

About Post Author

Vivin Noor Azizah

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Anyaman Daun Nipah dan Tumpukan Sampah di Baliknya
Next post Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi