
Penulis: Marsya dwi Rismanda
Ternyata dibalik diam mu.
Ada dendam yang tersimpan.
Rasa tidak tersampaikan ini.
Tak beraturan.
Hadir pun tak cukup.
Ternyata pamit yang kau inginkan.
Kebersamaan kemarin tidak kau beri makna.
Aku mesti hadir di mana lagi.
Temui aku,
Di sisa-sisa pengharapan.
Abadilah dalam kesunyian mu.
Palembang, Nabilla Kartika Wiranti 2025
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
Benih masa depan
[caption id="attachment_3971" align="alignnone" width="1922"] Ukhuwahfoto/Manda Dwi Lestari[/caption] Penulis: Manda Dwi Lestari Matahari pagi, bersinar menerangi cahaya akal Langkah tak henti...
Jejak Transparan
[caption id="attachment_3889" align="aligncenter" width="1280"] Ukhuwahfoto/Manda Dwi Lestari[/caption] Penulis: Manda Dwi Lestari Debu yang tak fana Berterbangan hingga ke udara Tanah...
Ampas Kota
[caption id="attachment_3853" align="aligncenter" width="1599"] Ukhuwah Desain/Silvia Ananta[/caption] Penulis: Vitria Isabella Kota ini tak tidur, ia menggeliat dalam gaduh asap pekat...
Matinya Hati, Dalam Jasad yang Hidup.
[caption id="attachment_3795" align="aligncenter" width="279"] Ukhuwahfoto/Rani Dwi Oktafidiya[/caption] Penulis: Rani Dwi Oktafidiya Mungkin pada akhirnya, Bukan dunia yang paling jahat padaku...
Blue Hour
[caption id="attachment_3695" align="aligncenter" width="1600"] Ukhuwahfoto/Marsya Dwi Rismanda[/caption] Penulis: Marsya Dwi Rismanda Hujan bulan Juni, karya Pak Sapardi menyeruak dalam pertengahan...
Puisi : Selembar Kupon di Hari Kemenangan
[caption id="attachment_3602" align="aligncenter" width="736"] Sumber : Ahmed Javaid/Pinterest[/caption] Penulis: Astridda Rochmah Lebaran memang saatnya bagi-bagi, tapi bukan cuma angpau atau...
Average Rating