Read Time:1 Minute, 43 Second
Spanduk di stand REBN yang menyebutkan hasil produksi dari pengelolaan sampah berupa eco enzim, pada Sriwijaya Lantern Festival, Kamis (21/08/2025)/Ukhuwahfoto/Tanya Zalzabilla.

Palembang-Ukhuwahnews | Acara Sriwijaya Lantern Festival yang terselenggara di halaman Sekolah Maitreyawira Palembang, berkolaborasi dengan Rumah Eco Enzim Bakti Nusantara (REBN) dalam menerapkan menjaga lingkungan, Kamis (21/08/2025).

Sepanjang acara berlangsung, tim relawan dari REBN mengumpulkan dan melakukan pemilahan sampah dari setiap tenant bazar, maupun makanan bekas pengunjung.

Baca juga: Eco Green: Pembuatan Tempat Bunga Ramah Lingkungan oleh KKN PKM 83A UIN RF

Ketua REBN, Suly menjelaskan peranan tim relawan pada acara Sriwijaya Lantern Festival, merupakan upaya untuk mengindahkan gerakan yang berdampak bagi bumi dari kumpulan sampah.

“Peran kami mengedukasi masyarakat supaya membuang sampah sesuai jenisnya, dengan dipilah maka sampah bisa memiliki value sebab jika dicampur aduk akan menjadi pemicu pemanasan global,” jelas Suly.

Lebih lanjut, ia mengungkap telah banyak sampah yang dikelola dengan baik oleh REBN, dibandingkan dibuang secara percuma ke tempat pembuangan sampah.

“10% untuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) ,90% nya kami pilah dan kelola,” ungkapnya.

Sampah yang telah dipisahkan berdasarkan jenis, maka akan dikelola hingga menghasilkan beberapa produk cairan serbaguna yang disebut eco enzim.

“Pupuk organik cair, shampoo, sabun, minyak angin menthol, serta bantal terapi,” sebutnya saat diwawancarai.

Baginya, terjalin dalam komunitas REBN merupakan realitas pengabdian terhadap alam tempat kita tinggal, guna menjaga dan melestarikan.

“Saya percaya kalau kita menjaga alam, alam akan memberi beribu-ribu kali lipat lagi ke kita, begitu banyak (manfaat) untuk kita. Menjaga alam adalah kewajiban sebab kita tidak bisa hidup tanpa alam,” pungkasnya.

Selaras dengan itu, salah satu relawan REBN, Ahmad Gunandi antusias menjadi relawan karena ingin melimpahkan kepeduliannya guna menjaga lingkungan.

“Tahun lalu jadi pengunjung di sini, kemarin pas lihat di instagram Sriwijaya Lantern Festival ada pendaftaran volunteer, saya ikutin aja. Sifatnya ingin menolong, tentu mengedukasi masyarakat dalam hal pemilahan sampah,” pungkasnya.

Saat ini di REBN terdapat sebanyak 200 orang relawan. Serta berkolaborasi dengan komunitas eco enzim dari berbagai daerah.

Reporter: Nabilla Kartika Wiranti
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Membangun SDM Unggul: Mahasiswa KPI Siap Hadapi Era Digital
Next post Sriwijaya Lantern Festival Kembali Menyala: Destinasi Wisata Alternatif di Palembang