
Pagaralam – Ukhuwahnews | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) terintegrasi Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Dosen Universitas Islam Negeri (UIN RF) Palembang turut hadir bersama puluhan remaja desa untuk melakukan tradisi Lingkukan di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (22/01/2025).
Lingkukan atau melempar selendang bisa juga diganti menggunakan piring dan cangkir hal ini menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan pada H-1 pernikahan di Desa Tebing Tinggi. Tradisi ini dilakukan oleh para remaja sebagai bentuk kegembiraan dan doa restu untuk calon pengantin.
Prosesi Lingkukan dimulai dengan berkumpulnya para remaja di halaman rumah calon pengantin. Mereka kemudian membentuk lingkaran dan mulai melempar selendang ke udara, diiringi dengan nyanyian dan tarian tradisional.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN RF Sosialisasikan Peduli Disabilitas bersama Anggota PKK Desa Tanjung
Pemerintah Desa Tebing Tinggi dalam hal ini diwakilkan oleh Yudian selaku ketua RT 10 Desa Tebing Tinggi juga mendukung penuh pelestarian tradisi Lingkukan.
“Kami akan terus berupaya untuk melestarikan tradisi ini. Ini adalah bagian dari identitas budaya kami yang harus dijaga,” ujar Yudian.
Masyarakat Desa Tebing Tinggi melalui salah seorang tokoh masyrakat di desa ini menyampiakan tanggapannya mengenai tradisi Likukan.
“Tradisi ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna yang dalam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyapaikan tradisi Likukan sendiri hadir sebagai hiburan bagi warga di Desa Tebing Tinggi, lebih dari itu, terdapat makna mendalam dari tradisi Lingkukan.
“Tetapi juga memiliki makna yang dalam. Melempar selendang melambangkan doa agar calon pengantin selalu dilindungi dan diberikan kebahagiaan,” jelasnya.
Manda, salah seorang remaja yang ikut dalam tradisi Lingkukan ini menyapaikan bahwa tradisi Lingkukan ini sudah ada sejak lama di Desa Tebing Tinggi.
“Kami sebagai generasi muda merasa bertanggung jawab untuk melestarikannya,” ujar Manda.
Tradisi Lingkukan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Tebing Tinggi, hal ini disampaiakn oleh Nur Hanina Lidya salah satu peserta KKN PKM
“Saya sangat terkesan dengan tradisi ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bisa melihat langsung budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat,” kata Lidya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, para remaja Desa Tebing Tinggi berhasil melestarikan tradisi Lingkukan. Tradisi ini menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.
Penulis: Ziyada Rizki (Konributor)
Editor: Annisaa Syafriani
About Post Author
Annisaa Syafriani
More Stories
YIM Sumsel Dorong Literasi Jurnalis Untuk Perangi HIV, TB dan NAPZA di Palembang
[caption id="attachment_4997" align="aligncenter" width="1619"] Penyampaian materi oleh Nila erina pada acara Program Community Strengthening system-Human Right di Azza Hotel Kota...
FJPI Sumsel Gelar Workshop KBGO: Perempuan Masih Rentan Jadi Target Kekerasan Digital
[caption id="attachment_4914" align="aligncenter" width="2560"] Suasana Workshop Isu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang menghadirkan Jasmine Floretta sebagai narasumber dari Media...
Kolaborasi JPPR dan Kesbangpol Tingkatkan Kualitas dan Partisipasi Pemilih Palembang
[caption id="attachment_4898" align="aligncenter" width="1280"] Kepala bidang (Kabid) Politik Dalam Negeri (Poldagri) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Palembang, Farid Wajidi...
Langkah Awal untuk Bumi lebih Bersih dan Hijau
[caption id="attachment_4886" align="aligncenter" width="2560"] Foto bersama murid SMP Widya Bhakti yang antusiasme dalam kegiatan bertema lingkungan di Lorong Yakin, RT...
Sedupi Menangis di Balik Tarian: Siapa yang Akan Menari Setelah Kami?
[caption id="attachment_4883" align="aligncenter" width="1600"] Tiga Maestro penari Tari Si Burung Putih dan kain songket khas Palembang. Minggu, (16/112025) Ukhuwahfoto/Jimas Muamar[/caption]...
Pameran Mikro Plastik Soroti Kedekatan Manusia dengan Sampah Plastik
[caption id="attachment_4878" align="aligncenter" width="1280"] Febriansyah dan Marsya mempresentasikan karya patung Belido bertema mikroplastik dalam gelaran Pameran Mikro Plastik, yang berlangsung...

Average Rating