
Penulis : Yola Zakiyya
Opini – Ukhuwahnews | Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang tengah menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan efisiensi anggaran dengan kualitas pendidikan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan pembelajaran dalam jaringan (daring) pada hari Jumat.
Kebijakan pembelajaran dalam jaringan ini bertujuan untuk mengurangi beban operasional kampus, seperti konsumsi listrik, air, dan biaya transportasi, serta memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dan dosen.
Dalam Rapat Kerja (Raker) tahun 2025, Plt. Rektor UIN Raden Fatah, Muhammad Adil menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan pendidikan meskipun di tengah keterbatasan anggaran.
Adil menyatakan bahwa efisiensi anggaran harus disertai dengan strategi yang memastikan mutu pendidikan tetap terjaga.
Baca juga: Modus, Maut, Profesi, dan Perempuan
Namun, kebijakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap kualitas pembelajaran. Pembelajaran daring memiliki tantangan tersendiri, seperti keterbatasan interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa, serta ketergantungan pada infrastruktur teknologi yang memadai.
Beberapa mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan akses internet atau perangkat yang kurang memadai, yang dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
Kebijakan efisiensi anggaran, termasuk pembelajaran daring, telah memicu reaksi dari mahasiswa. Pada Februari 2025, ratusan mahasiswa UIN Raden Fatah menggelar aksi “Indonesia Gelap” sebagai bentuk protes terhadap pemotongan anggaran pendidikan.
Mereka menuntut agar pemerintah lebih memprioritaskan sektor pendidikan dan mengevaluasi alokasi dana yang dianggap belum efektif .
Penerapan pembelajaran daring pada hari Jumat dan Sabtu di UIN Raden Fatah Palembang merupakan langkah strategis dalam menghadapi keterbatasan anggaran.
Namun, keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, pelatihan sumber daya manusia, dan dukungan dari seluruh civitas akademika.
Dengan pendekatan holistik dan partisipatif, diharapkan efisiensi dana dapat dicapai tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
Editor: Annisaa Syafriani
About Post Author
Annisaa Syafriani
More Stories
Eksklusivitas Pendidikan Tinggi di Indonesia
[caption id="attachment_4688" align="aligncenter" width="2560"] Ukhuwah Desain/Ahmad Hafiz Qudrawi[/caption] Oleh: Ahmad Hafiizh Kudrawi Pendidikan adalah kunci pembebasan bagi individu dan bangsa...
Pers Sebagai Pilar Keempat Apa Pentingnya Itu?
[caption id="attachment_4632" align="aligncenter" width="960"] Sumber/Pinterest[/caption] Penulis: Oktavia Rhamadhona (Pengurus LPM Ukhuwah) Opini-Ukhuwahnews | Dalam negara yang menganut asas demokrasi, kekuasaan...
Green Paradoks
[caption id="attachment_4559" align="aligncenter" width="1922"] Ukhuwahdesain/Mohamad Shabir Al-Fikri[/caption] Penulis: Mohamad Shabir Al-Fikri Opini-Ukhuwahnews | Pemanasan global saat ini masih dianggap sebagai...
Ancaman Tersirat dari Penggunaan Chatgpt dalam Proses Aktualisasi Diri
[caption id="attachment_4090" align="aligncenter" width="1024"] Sumber/ Freepik[/caption] Opini-UKhuwahnews | Kemajuan teknologi seakan menjadi priotas utama bagi seluruh negara agar tidak tertinggal...
Upah Tak setara, Risiko tak dianggap: Wajah Buruk Kerja Bagi Perempuan
[caption id="attachment_3770" align="aligncenter" width="843"] Sumber/Pinterest[/caption] Penulis: Vitria Isabella (Pengurus LPM Ukhuwah) Sungguh menyedihkan ketika saya membaca fakta bahwa pekerja wanita...
Modus, Maut, Profesi, dan Perempuan
[caption id="attachment_3166" align="aligncenter" width="1080"] Ukhuwah Desain/Winda Wulandari[/caption] Penulis : Winda Wulandari (Pemimpin Litbang) Opini – Ukhuwahnews | Baru-baru ini, kasus...
Average Rating