Read Time:2 Minute, 18 Second
Sumber/Youtube

Penulis: Annisa Meidiani

Resensi-Ukhuwahnews | Film berjudul Believe merupakan adaptasi buku biografi Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto berjudul Believe – Faith, Dream, and Courage yang disusun oleh Valent Hartadi. Film yang bergenre drama dan action disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, buku biografi jendral TNI Agus Subianto yang diangkat menjadi film ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 24 Juli 2025.

Film Believe dibintangi oleh Ajil Ditto, Adinda Thomas, Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi, dan Marthino Lio. Dan beberapa anggota TNI angkatan darat lainnya yang ikut serta dalam memainkan film tersebut.

Film ini menceritakan tentang Agus (diperankan oleh Ajil Ditto) tumbuh dengan darah nasionalisme yang diwarisi dari sang ayah, Sersan Kepala Dedi, seorang prajurit TNI yang pernah berjuang dalam Operasi Seroja di Timor Timur tahun 1975. Sebagai prajurit, Dedi kerap meninggalkan Agus dalam waktu lama.

Sejak kecil, Agus dipenuhi amarah, kebingungan, dan kehilangan arah. Tanpa sosok ayah sebagai teladan, ia tumbuh menjadi remaja yang memberontak, terjebak dalam konflik dan perkelahian. Ia kerap mencari penyelesaian jalan keluar secara instan dengan kekerasan.

Takdir berkata lain, Dedi gugur dalam tugas, meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarganya. Kehilangan istri dan anak anaknya untuk berpisah, ini menjadi titik awal perubahan dalam diri Agus. Tahun 1984 menjadi masa paling gelap dalam hidupnya, di mana ia merasa terasing dari dunia dan dari dirinya sendiri.

Namun, titik balik terjadi ketika Agus mulai menelusuri jejak sang ayah. Dari kisah-kisah heroik dan cerita lama tentang perjuangan militer, ia mulai memahami bahwa pengabdian Dedi bukan sekadar tugas negara, melainkan cerminan cinta mendalam terhadap tanah air.

Pandangan Agus berubah kini ia tidak lagi ingin membalas dendam atau sekadar mencari jati diri, melainkan memahami makna sejati dari keberanian, pengorbanan, dan cinta seorang ayah.

Kehadiran Evi (Adinda Thomas) menjadi babak baru dalam kehidupan Agus. Dengan kasih sayangnya, ia membantu Agus berdamai dengan masa lalu. Bersama Evi, Agus belajar menyusun kembali kepingan hidupnya yang hancur kini menemukan harapan di tengah luka, dan makna baru dalam perjalanan hidupnya.

Setelah menjalani hidup bersama Evi, Agus pun kembali ditugaskan ke Timor Timur untuk berperang lagi. Lagi-lagi Evi pun melarang Agus untuk pergi. Agus pun memberi keyakinan kepada Evi bahwa ia akan pulang dengan selamat dan berjanji akan kumpul kembali.

Setelah perang usai Agus pun kembali lagi dengan keadaan selamat, akan tetapi, ia mendapatkan surat dari sang istri bahwa anak yang dikandung istrinya meninggal dunia. Itu adalah titik terpuruk Agus bahwa ia akan ditinggal oleh anaknya.

Film ini memiliki kelebihan diantaranya film ini tidak hanya menyajikan cerita aksi, tetapi juga mengajak penonton merenungkan nilai-nilai seperti pengorbanan, keberanian, dan cinta.

Ada kelebihan juga ada kekurangan, Tempo Cerita yang mungkin terasa lambat, beberapa adegan terasa terlalu dramatis, kurangnya detail dalam beberapa aspek.

Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Lawan Bising dan Keramaian, Rumah Disabilitas Ciptakan Ruang Ramah untuk Anak Tunagrahita
Next post Mahasiswa UIN Raden Fatah Adakan Kunjungan ke KSOP Kelas I Palembang