
Penulis : Annisa Meidiani
Film berjudul Doea Tanda Cinta mengambil genre drama dan action ala indonesia. Film ini dirilis pada tanggal 21 Mei 2015, dan diproduksi oleh Benoa Cinema Delapan Inkopad dengan sutradara bernama Rick Soerafani.
Banyak aktor terkenal yang membintangi film Doea tanda Cinta seperti Fedi Nuril, Rendy Kjaernett, Tika Bravani, dan masih banyak aktor dan aktris lainnya.
Film ini menceritakan tentang kisah cinta dan transformasi dari dua orang pemuda dengan karakter bandel, nakal, pemalas dan suka berkelahi yaitu Bagus dan Mahesa yang berubah menjadi perwira muda berprestasi.
Bagus adalah seorang pemuda dari kampung kumuh yang keluarganya memiliki usaha laundry kiloan, dan kerjanya hanya berkelahi karena dipicu masalah sepele, misalnya hanya karena ada preman kampung yang memakai baju tentara dan memalak di kampung.
Keinginannya untuk menjadi tentara diawali oleh pernyataan ibunya “Kalau memang kamu nggak suka dengan orang yang sok-sokan pake baju tentara, kamu dong yang jadi tentara asli”. Sedangkan Mahesa adalah seorang putera dari perwira tinggi TNI, yang kerjanya hanya hura-hura saja dengan sikap yang malas dan arogan.
Bagus dan Mahesa pun mengikuti pendidikan militer di Akademi Militer dengan segala suka dukanya, yang terkadang diselingi dengan kelucuan dan kerap terjadi karena ulah Mahesa yang malas, sehingga teman-teman satu peletonnya merasa jengkel karena sering kena hukuman bersama hanya karena ulah mereka.
Perjalanan mereka menjadi perwira muda diwarnai juga dengan kisah percintaan, dimana mereka sama-sama jatuh cinta pada seorang gadis yang bernama Laras adik sepupu dari Sermatutar Bram, senior dari Bagus dan Mahesa di Akmil. Mahesa yang lebih aktif mencoba mendekati Laras dan meskipun perkenalan mereka hanya sebentar Mahesa langsung mencoba menyampaikan perasaanya kepada Laras dengan Bagus sebagai saksinya. Bagus pun demi mempertahankan pertemanan mereka, dia rela mundur dan memendam perasaan cintanya kepada Laras.
Akhirnya mereka pun dilantik menjadi perwira muda dengan predikat terbaik Adhi Makayasa. Mahesa pun segera berusaha melamar Laras, tetapi di tolak oleh Laras dengan halus dengan alasan bahwa dia masih kuliah, padahal diam-diam dia telah jatuh cinta kepada Bagus, meskipun Bagus tidak menyadarinya. Dan setelah 3 tahun, ketika akan dikirim ke operasi pembebasan sandera, Mahesa pun tidak menyerah dan berusaha melamar Laras lagi, yang akhirnya diterima Laras dengan berat hati setelah tidak bisa menghubungi Bagus.
Dalam operasi tersebut, Mahesa gugur, dan akhirnya Laras pun bertemu kembali bagus dan menyatakan perasaannya kepada Bagus kenapa dia memendam perasaannya, mereka pun akhirnya menikah dan pindah ke rumah dinas Bagus.
Film yang menyuguhkan pemandangan camp militer ini banyak mengambil latar tempat di Magelang. Kisahnya bercampur antara cerita patriotik seorang perwira militer dengan bumbu romantis cinta segitiga. Adegan penuh haru banyak disajikan. Saat menonton film ini, anda secara tidak langsung diajak untuk berbangga dengan militer dan terenyuh karena cinta.
Film ini memiliki kelebihan memperlihatkan kehidupan di Akademi Militer yang modern dan asli sesuai dengan saat ini, film perang yang serius tetapi diselipkan dengan drama-drama percintaan sehingga membuat film ini menjadi sangat menarik
Ada kelebihan juga ada kekurangan, beberapa alur cerita dari film ini secara keseluruhan berhasil ditampilkan dengan konteks, tetapi pada bagian akhir cerita tidak bisa ditebak
Secara keseluruhan, film ini layak untuk ditonton terutama dalam upaya penumbuhan rasa semangat dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita, terkhusus untuk anak-anak dengan dampingan orang tua.
Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi
About Post Author
Ahmad Hafiizh Kudrawi
More Stories
“Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah”: Potret Alternatif Hidup dari Kacamata Seorang Anak
[caption id="attachment_4528" align="aligncenter" width="1600"] Layar bioskop film 'andai ibu tidak menikah dengan ayah', Minggu (07/09/2025) Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya[/caption] Penulis: Rani Dwi Oktafidiya...
Resensi Film Believe “Saat Takdir, Mimpi, dan Keberanian Bertarung dalam Satu Medan”
[caption id="attachment_4038" align="aligncenter" width="739"] Sumber/Youtube[/caption] Penulis: Annisa Meidiani Resensi-Ukhuwahnews | Film berjudul Believe merupakan adaptasi buku biografi Jenderal Tentara Nasional...
Resensi Film I Leave My Heart in Lebanon: Profesionalisme dan Kisah Cinta yang Rumit
[caption id="attachment_3938" align="alignnone" width="725"] Sumber/Moverek[/caption] Penulis : Annisa Meidiani Resensi-Ukhuwahnews | Film berjudul I Leave My Heart in Lebanon merupakan...
Resensi: Sang Prawira, Kesungguhan dan Ketulusan untuk Mengejar Cita-Cita
[caption id="attachment_2980" align="aligncenter" width="640"] Sumber/Tegar.Id[/caption] Penulis: Annisa Meidiani Resensi - UKhuwahnews | Film berjudul Sang Prawira diangkat dari novel bergenre...
Resensi: Pet Sematary, Misteri Makam Hewan Peliharaan
[caption id="attachment_2340" align="aligncenter" width="736"] Pinterest/Yvette Stevens[/caption] Penulis: Annisaa Syafriani Judul: Pet Sematary Pengarang: Stephen King Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun...
Average Rating