Read Time:1 Minute, 56 Second
Sumber/Moverek

Penulis : Annisa Meidiani

Resensi-Ukhuwahnews | Film berjudul I Leave My Heart in Lebanon merupakan sebuah film bergenre drama indonesia yang diproduksi oleh rumah produksi TB Silalahi Picture dengan sutradara Benni Setiawan. Film ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2016.

Film I Leave My Heart in Lebanon melibatkan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan persenjataan lengkap, film ini juga dibintangi sejumlah artis, yakni Rio Dewanto, Yama Carlos, Boris Bokir, Revalina S Temat, Baim Wong, Deddy Mizwar, Tri Yudiman dan artis Lebanon Jowy Khoury.

Film ini menceritakan tentang seorang tentara, Kapten Satria (Rio Dewanto), yang menjalin cinta dengan Diah (Revalina S Temat). Diah berharap mereka segera menikah. Namun, dia harus rela menunggu Kapten Satria berjuang mendapat tugas sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian di Lebanon.

Saat menjalani tugasnya, Kapten Satria berkenalan dengan perempuan setempat, Rania (Jowy Khoury) yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar. Semakin lama, mereka semakin akrab.

Di sisi lain, di Indonesia Diah bertemu Andri (Baim Wong) yang merupakan pengusaha properti lulusan Inggris. Andri jatuh hati kepada Diah. Namun, Ayah Diah, Letnan Kolonel (Letkol). Purn. Surya (Dedy Mizwar) meminta Diah untuk setia menunggu Kapten Satria selesai bertugas.

Selain kisah cinta antara Kapten Satria dan Diah, Lettu Arga (Yama Carlos) juga harus selalu merasa khawatir, menunggu berita kelahiran anaknya. Di tengah tuntutan tugas, Lettu Arga tetap harus berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia untuk menanti saat-saat kelahiran anaknya.

Begitu juga dengan Serka Gulamo (Boris Manullang) yang harus meninggalkan si butet (anak perempuan) dan istrinya. Bahkan prajurit-prajurit lain juga turut merasa kesepian ketika harus merayakan Lebaran di tengah kondisi yang jauh dari keluarga. Mereka pun tetap bisa bersemangat di kamp Indobatt dan selalu punya cara untuk menghibur satu sama lain ibaratkan sebuah keluarga.

Film ini memiliki kelebihan dalam nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan, di antaranya adalah film yang menggugah perasaan dan memberikan penghormatan, kepada para pahlawan perdamaian Indonesia. Film ini berhasil menyampaikan pesan tentang keberanian, pengabdian, dan arti sejati dari perdamaian

Ada kelebihan juga ada kekurangan, sesungguhnya para prajurit juga sama seperti kita orang-orang biasa. Bukan robot yang memandang datar yang tak memiliki perasaan. Ada sisi sentimen yang harus diabaikan demi profesionalitasnya. Hanya siapa yang sanggup bertahan menanti dan menjaga hati dari dugaan yang berlebihan, justru malah membuat situasi jadi semakin runyam.

Editor: Ahmad Hafiizh Kudrawi

About Post Author

Ahmad Hafiizh Kudrawi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Tingkatkan Akses Pembayaran Digital, Mahasiswa KKN UIN RF Sosialisasikan Qris
Next post Ungkap Kisah Kampung Kreatif, Desa Sugi Waras Pinggiran Palembang