Read Time:1 Minute, 29 Second
Sumber/Tangkap layar Zoom Meeting

UIN RF-Ukhuwahnews | Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, mengadakan Webinar Nasional bertema “Deep Learning dalam Penguatan Literasi dan Numerasi pada Pendidikan Dasar di Era Digital”. Kegiatan ini, dilakukan secara online dengan menghadirkan 3 narasumber dari Universitas yang berbeda, Rabu 21 Mei 2025.

Fatmawaty, selaku dosen UIN RF menjelaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam.

“Deep learning bukan sekadar metode, tetapi strategi untuk membawa siswa berpikir kritis dan reflektif,” ucapnya.

Baca Juga: Kabiro AAKK : Yang lain Boleh Ditahan, kebutuhan Mahasiswa Jangan

Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat minim pada peserta didik Indonesia, turut menjadi sorotan penting  yang disampaikan Fatmawaty dalam webinar tersebut.

“Nilai PISA kita masih rendah. Ini menjadi tugas pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual,” jelas Fatmawaty.

Sementara itu, Parulian Siregar dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN MADINA), menyampaikan pentingnya kepekaan guru terhadap penggunaan diksi dalam mengajar. Ia mengingatkan bahwa ketika mengajar nanti agar berhati-hati dalam berbicara kepada siswa karena kata-kata bisa membentuk motivasi atau justru menghancurkan semangat belajar.

“Jangan meremehkan anak hanya karena satu kelemahan. Sebaliknya, tonjolkan kelebihannya,” pesan Parulian.

Di tempat yang berbeda, Ade Suhendra dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada sebagai narasumber ketiga, mengajak peserta webinar untuk lebih reflektif dalam menerapkan pembelajaran mendalam. Ia menjabarkan tiga prinsip penting yaitu pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, sebagaimana terlihat dalam materinya.

Terakhir, Ade menekankan pentingnya perencanaan dalam membangun kebiasaan literasi. Ia mengajak mahasiswa untuk menetapkan target sederhana namun konsisten sebagai langkah awal.

“Kita harus mulai dengan hal kecil. Misalnya, buat target, berapa buku yang akan dibaca dalam sebulan?” tutupnya.

Reporter: Sri Wahyuni
Editor: Vivin Noor Azizah

About Post Author

Vivin Noor Azizah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Kabiro AAKK : Yang lain Boleh Ditahan, kebutuhan Mahasiswa Jangan
Next post UIN RF adakan Sosialisasi BIB untuk Mahasiswa Kampus Biru