Read Time:1 Minute, 54 Second
Ukhuwah Desain/Silvia Ananta

UIN RF – Ukhuwahnews | Kebijakan kuliah daring setiap Jumat menjadi bagian dari program Work From Home (WFH). Sejumlah mahasiswa dan dosen UIN Raden Fatah Palembang mengeluhkan program tersebut.

Kebijakan yang mulai berlaku sejak pertengahan semester genap 2024/2025 menyesuaikan instruksi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Sejumlah pihak menilai kebijakan ini tidak selaras dengan kebutuhan pembelajaran, terutama pada mata kuliah berbasis praktik.

“Memang dari awal semester semua mata kuliah praktik saya itu jatuhnya hari Jumat, sebelum WFH ini berusaha agar selalu tetap offline,” ujar Trisno Rusli selaku dosen mata kuliah praktik saat diwawancarai pada hari Rabu (28/05/2025).

Baca Juga: UIN Raden Fatah Palembang Alami Penurunan Penerimaan Camaba

Ia mengatakan sejak awal semester telah menyusun rencana pembelajaran dengan skema tatap muka dan mahasiswa diminta melakukan praktik lapangan terlebih dahulu. Lalu, menyimulasikannya di kelas.

“Tapi, sejak WFH rencana itu tidak bisa dijalankan. Saya sempat usul pindah hari, tapi mahasiswa tetap mau hari Jumat,” ucapnya.

Menurutnya, efektivitas kuliah daring kurang dirasaakan. Sebab, sering terjadi kendala koneksi internet dan minimnya partisipasi mahasiswa.

“Kalau praktik dilaksanakan online, tidak maksimal mahasiswa banyak yang tidak hadir, atau hadir tapi tidak menyimak,” tambahnya.

Tisno berharap jika kebijakan efisiensi anggaran tetap berjalan, perkuliahan tetap bisa berlangsung secara optimal. Ia menyarankan agar efisiensi diarahkan ke sektor lain seperti kebersihan atau listrik, bukan pada pelaksanaan perkuliahan.

Respons mahasiswa terhadap kebijakan ini bervariasi. Ani Mustika Wati mahasiswa Program Studi Jurnalistik mengaku pembelajaran daring terasa kurang efektif.

Offline saja kadang enggak paham, apalagi online. Rasanya kayak bukan kuliah,” ungkap Ani.

Ia menilai interaksi langsung dengan dosen sangat penting untuk memahami materi. Ani juga menyadari bahwa beberapa mahasiswa tidak bersedia pindah hari karena kesibukan lain di luar kuliah.

“Kalau sudah terpaksa online, ya tinggal niat dan fokus saja yang harus dikuatkan,” katanya.

Berbeda dengan Ani, mahasiswa lain seperti Bagas Indra Wijaya justru mendukung kuliah daring. Bagas menilai kebijakan WFH membuat jadwal kuliah lebih fleksibel dan menghemat biaya.

“Saya kan anak rantau jadi karena online bisa lebih hemat ongkos dan uang mingguan saya untuk keperluan lain,” kata dia, Selasa (03/06/2025).

Meskipun begitu, Bagas tak menyangkal bahwa kuliah daring rentan disalahgunakan oleh mahasiswa. “Banyak juga yang Zoom-nya aktif, tapi orangnya entah di mana,” ungkapnya sambil tertawa.

Reporter: Silvia Ananta
Editor: Annisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Kampung Tempe Palembang: Antara Mesin dan Tradisi
Next post Berkurban: Wujud Kepatuhan dan Cinta kepada Allah