Read Time:1 Minute, 50 Second
Dok/Campaign Public Relations A

UIN RF – Ukhuwahnews | Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah mengukir jejak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyah Islamiyah Palembang melalui Campaign Public Relations A bertema “Nafas Quran di Jari Jemari,” Senin (24/11/2025).

Ketua Pelaksana, Apriliyan Saputra menjelaskan makna di balik tema sekaligus menjadi tujuan dari acara.

“Tema ini menegaskan bahwa nilai Qur’an perlu dihidupkan melalui aktivitas sehari-hari, seperti yang dimaksud dari kata jari jemari melambangkan kreativitas anak-anak menulis, membaca, dan menghafalkan bentuk menanamkan kecintaan pada Al-Qur’an sejak dini,” jelasnya.

Baca juga: FJPI Sumsel Gelar Workshop KBGO: Perempuan Masih Rentan Jadi Target Kekerasan Digital

Lalu, Apriliyan memberikan alasannya memilih Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyah Islamiyah Palembang sebagai ruangnya.

“Sekolah ini berada di lingkungan masyarakat yang terbuka terhadap kegiatan kolaboratif dan berbasis pendidikan Islam. Ada kebutuhan nyata untuk menghadirkan kegiatan kreatif yang memperkaya pembelajaran agama sehingga relavan dengan tema,” terangnya.

Apriliyan juga mengatakan, adapun tantangan yang harus dihadapi setelah semua persiapan sudah dilakukan dengan koordinasi bersama pihak sekolah.

“Tantangan utama adalah menyesuaikan konsep kreatif dengan keterbatasan fasilitas sekolah serta menjaga agar kegiatan tetap ramah anak. Selain itu, memastikan anak-anak tetap fokus dan antusias sepanjang acara juga menjadi tantangan tersendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Apriliyan menceritakan bentuk kreativitas jari jemari yang diperkenalkan kepada anak-anak.

“Diperkenalkan aktivitas membaca, menggambar simbol-simbol Al Qur’an, hingga menghafal ayat demi ayat. Lalu, diujikan dalam lomba menyabungkan ayat Al Qur’an yang di bacakan pemateri, permainan edukatif melibatkan gerakan dan penampilan seni melafalkan dengan benar menggunakan irama,” tuturnya.

Menurut Apriliyan, ada dampak sosial yang akan didapat bagi semua pihak dalam terselenggaranya acara ini.

“Dampak bagi anak-anak, menumbuhkan rasa percaya diri dan kecintaan pada Al-Qur’an. Bagi sekolah, memperkaya metode pembelajaran dengan pendekatan kreatif. Bagi masyarakat, memperkuat ikatan sosial dan religius. Dan bagi mahasiswa, pengalaman nyata mengintegrasikan teori akademik dengan praktik sosial religius,” ungkapnya.

Terkahir, ia menyampaikan harapannya melihat anak-anak antusias dan guru merasa terbantu dengan metode kreatif.

“Harapannya, kegiatan serupa bisa berlanjut secara rutin, bahkan diperluas ke sekolah lain. Ada keinginan agar kreativitas Qurani menjadi budaya yang terus hidup di lingkungan pendidikan dasar,” tutupnya.

Penulis: Manda Dwi Lestari
Editor: Vivin Noor Azizah

About Post Author

Vivin Noor Azizah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post FJPI Sumsel Gelar Workshop KBGO: Perempuan Masih Rentan Jadi Target Kekerasan Digital