Pembinaan Karakter dan Advokasi Mahasiswa Melalui Sekolah Legislatif

Read Time:2 Minute, 17 Second

Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Muhammad Torik saat menyampaikan kata sambutan di Auditorium Rafa Tower UIN RF, Senin (28/10/2024). Ukhuwahfoto/Ula Tasyania.

UIN RF – Ukhuwahnews | Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) berkolaborasi dengan Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) melangsungkan Sekolah Legislatif di Auditorium Rafa Tower Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Senin (28/10/24).

Kegiatan ini mengusung tema “Terbinanya Karakter Mahasiswa Islam dengan Dasar-Dasar Kaidah dalam Mengadvokasi Legislatif” yang bertujuan sebagai ajang relasi, silaturahmi dan meningkatkan ilmu serta kualitas sebagai mahasiswa.

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI), Uswatun Hasanah menjelaskan bahwa sekolah legislatif hadir sebagai wadah pembelajaran agar mahasiswa paham tugas-tugas legislatif dan prosedur advokasi yang benar.

“Sebagai seorang yang memproklamirkan diri sebagai seorang advokasi maka harus paham dengan aturan advokasi. Dengan sekolah legislatif, mereka bisa tercerahkan mengenai tugas-tugas legislatif sehingga, jika ada permasalahan yang memerlukan advokasi, mereka memiliki cara yang tepat,” jelasnya.

Ia juga menambahkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam pengawalan pemerintahan.

“Mahasiswa itu generasi yang kuat dalam advokasi dan peduli terhadap isu-isu publik. Selain menjadi pengawal advokasi, mereka juga bisa menyerap ilmu dari sekolah legislatif,” tambahnya.

Di tempat yang sama Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum, Muhammad Torik menyampaikan bahwa penting bagi mahasiswa untuk menempah diri dan karakter melalui program seperti sekolah legislatif.

“Sekolah legislatif sangat penting bagi mahasiswa untuk menempah diri dan karakter. UIN memiliki kemampuan untuk bersaing di kancah internasional serta mahasiswa dapat belajar berorganisasi, berkomunikasi, bersosialisasi, serta mengelola orang dan waktu,” ujarnya.

Selaras dengan itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) R.A Mutiara Putri mengungkapkan bahwa kegiatan sekolah legislatif ini dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan komunikasi yang efektif.

“Kegiatan sekolah legislatif ini untuk belajar bagaimana cara menyampaikan aspirasi tanpa menyakiti hati atau bagaimana menghadapi argumen tanpa perlu konsultasi ke grup alumni serta latihan agar kelak dapat bernegosiasi” ungkapnya.

Di tempat yang sama juga, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), M. Alif Asidiq Saputra menyatakan bahwa sekolah legislatif berbeda dengan lainnya karena tidak hanya menyajikan teori namun langsung dipraktikkan.

” Pembeda dengan yang lainnya karena Sekolah Legislatif berbicara sepenuhnya tentang materi mengenai legislatif dan nantinya akan diadakan praktik persidangan pleno dan debat, karena mahasiswa khususnya di Fakultas Syariah wajib bisa untuk melakukan debat,” tuturnya saat diwawancarai.

Alif berharap melalui program sekolah legislatif, akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang tidak hanya memahami makna legislatif tetapi juga memiliki kemampuan untuk menimba ilmu yang berkaitan dengan legislatif secara mendalam.

“Supaya sekolah legislatif melahirkan pemimpin pemimpin baru yang mampu memahami arti legislatif dan mampu menimba ilmu tentang legislatif,” harapnya.

Peserta yang mengikuti sekolah legislatif ini sebanyak 80 mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) dan 70 mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).

Reporter: Ula Tasyania

Editor: Marshanda