
Banyuasin – Ukhuwahnews | Dusun Limau, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, yang terletak di tepian sungai memiliki pemandangan alam yang asri, desa ini dikenal juga sebagai kampung para pengrajin atap nipah. Sejak zaman nenek moyang, masyarakat di desa ini menggantungkan hidup dari pembuatan atap berbahan daun nipah. Hingga kini, meskipun zaman terus berkembang, tradisi ini masih terus bertahan, menjadi mata pencaharian utama sebagian besar warga.
Nurbaya, salah satu pengrajin atap nipah di Dusun Limau, telah menekuni pekerjaan ini sejak kecil.
“Dari zaman kakek nenek saya masih ada, kami sudah membuat atap nipah. Mata pencaharian kampung ini memang rata-rata pengrajin atap nipah. Turun-temurun, tergantung generasi penerusnya,” ujarnya, Selasa (11/02/2025).
Baca Juga: Kemeriahan Festival Sungai Musi 2025: Ribuan Warga Padati Acara
Menurut wanita paruh baya itu, proses pembuatan atap nipah cukup sederhana, tetapi membutuhkan keterampilan khusus. Bahan utama berupa daun nipah diperoleh dari sungai, sedangkan bambu kecil untuk tulang atap harus dibeli dari warga yang memiliki kebun.
“Keunggulan dari atap nipah ini adalah daya tahannya. Bisa sampai puluhan tahun kalau daunnya bagus, jauh lebih awet dibandingkan daun kelapa sawit atau kelapa biasa,” tambahnya.
Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi para pengrajin, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku.
“Kadang stok daunnya kurang, jadi produksi terhambat,” keluh Nurbaya.
Selain itu, meskipun permintaan dari luar daerah seperti Prabumulih dan Betung cukup tinggi, akses pemasaran masih terbatas karena penjualan atap nipah belum bisa dilakukan secara online.
Sonaah, pengrajin lainnya, menceritakan bahwa pekerjaan ini telah ditekuni sejak ia masih kecil.
“Di sini sistemnya upahan. Bisa sehari dapat Rp25.000, kalau tiga hari baru terkumpul Rp100.000. Jadi cukup untuk makan sehari-hari,” tuturnya.
Baca Juga: Atraksi Spektakuler Warnai Festival Sungai Musi 2025
Dalam prosesnya, para pengrajin menerima bahan dari pemilik usaha, kemudian mereka bertugas menganyam daun nipah dengan tangan tanpa bantuan mesin.
“Daun nipah ini memang istimewa. Seperti kelapa, semua bagian dari daun hingga pohonnya bisa dimanfaatkan,” jelas Sonaah.
Meskipun hasilnya tidak sebesar pekerjaan lain di sektor industri, para pengrajin tetap bertahan karena keterampilan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Harapan mereka adalah adanya perhatian lebih dari pemerintah atau pihak terkait untuk membantu pemasaran dan pengembangan usaha, sehingga tradisi ini dapat tetap lestari di tengah kemajuan zaman.
Desa Limau dengan warisan pengrajin atap nipahnya membuktikan bahwa nilai tradisional masih bisa bertahan, bahkan di era modern. Dengan potensi yang ada, diharapkan industri kecil ini bisa semakin berkembang dan dikenal lebih luas.
Penulis : Natasya Choirunnisa (Kontributor)
Editor: Rhessya Maris
About Post Author
Hanifah Asy Syafiah
More Stories
Hadirkan Pemateri Berpengalaman, Sulap Sampah jadi Uang.
[caption id="attachment_4727" align="aligncenter" width="2560"] Dok/PKM Dosen 83B[/caption] Palembang - Ukhuwahnews | Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen 83B adakan Sosialisasi Daur...
Diksar UKMK Kopma, Tanamkan Semangat Kemandirian dan Kerjasama Mahasiswa
[caption id="attachment_4722" align="aligncenter" width="1600"] Sambutan ketua umum UKMK Kopma Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, di Auditorium Rafa Tower Fakultas...
Menerangi Sumatera Selatan dengan Isu Transisi Energi Berkeadilan
[caption id="attachment_4717" align="aligncenter" width="1600"] “Dicky Edwin Hindarto, Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menjelaskan transisi energi berkeadilan dari fosil ke energi...
Penutupan PJTD XXVII, ajak Praktik Langsung di Lapangan
[caption id="attachment_4711" align="aligncenter" width="1600"] Dok/Ukhuwahfoto[/caption] UIN RF - Ukhuwahnews | Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah tutup kegiatan Pelatihan Jurnalistik TIngkat...
Dakwah Fest 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan 7 Cabang Perlombaan sampai tingkat Nasional
[caption id="attachment_4708" align="aligncenter" width="1599"] Penampilan Tim Hadroh Kanzulatia dalam cabang lomba Hadroh pada acara Dakwah Fest 2025, di Gedung Center...
Peserta PJTD LPM Ukhuwah Kunjungi Tribun Sumsel, Belajar Proses Produksi Media Profesional
[caption id="attachment_4705" align="aligncenter" width="2560"] Dok/PJTD LPM Ukhuwah[/caption] UIN RF-UkhuwahNews | Hari Ketiga Pelaksanaan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) XXVII 2025...
Average Rating