Palembang – Ukhuwahnews | Masih banyak anak-anak di Kota Palembang mengalami putus sekolah disebabkan oleh krisis ekonomi, yang menarik perhatian beberapa orang. Hal tersebut memicu awal terbentuknya program gerakan kolaborasi nasional dengan tema Sedekah Sampah untuk Pendidikan. gerakan ini disebabkan dengan keadaan sampah plastik yang setiap hari semakin menumpuk, tentu akan memberi efek jangka panjang di masa yang mendatang. Maka dari itu, tergeraklah gabungan antar beberapa lembaga, komunitas, dan instansi untuk launching program ini di Desa Qur’an Palembang, pada Jumat (01/11/2024).
Direktur Quranic Farm, Denny Satria Mandala Putra menyampaikan bahwa program yang baru saja rilis ini merupakan gerakan sosial yang semua kegiatannya positif. Cukup dengan menyedekahkan sampah lalu dapat membantu banyak anak.
“Ini bentuk ikhtiar kita untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak yatim dhuafa di Palembang. Gerakan ini menciptakan amal jariyah,” ucap Denny ketika diwawancarai.
Baca juga: Pramuka UIN RF, Selenggarakan Geprada Nusantara Tahun 2024
Kemudian Denny mengatakan bahwa saat ini yang sedang terjadi ialah sampah-sampah yang selama ini menumpuk justru dapat memberi kesempatan bagi para anak-anak pinggiran terutama yatim dhuafa.
“Fakta bahwa sampah dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, maksudnya dari sampah itu dapat membantu anak yang selama ini putus sekolah,” katanya.
Lebih lanjut, Denny menjelaskan terkait sampah yang dikelola terbagi menjadi dua, kemudian hasil produksinya tentu bermanfaat.
“Kalau yang sampah anorganik itu dikelola, dilebur, dan kemudian dibentuk menjadi kursi, meja, lehar Al Qur’an, dan lainnya lagi. Jika yang organik, akan diubah menjadi pupuk kompos dan cair,” jelasnya.
Ia pun mengungkapkan mengenai penggunaan dan perolehan yang mereka dapatkan dari pengelolaan sampah. Seluruhnya sangat diperhatikan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
“Ada yang jadi bentuk sarana dan prasarana maka digunakan untuk proses belajar mengajar di sini. Setelah itu, ada juga yang diperjual belikan untuk jadi pemandirian sekolah, terbentuklah ekonomi sirkular,” ungkap Denny.
Di tempat yang sama, Kepala Humas Sekolah Qur’an Preneur Indonesia, Habibi Badridduja mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengatasi krisis sampah dan pendidikan.
“Yuk kita selesaikan bareng-bareng, gerakan kecil yang dilakukan bersama dapat memberikan dampak besar bagi Indonesia,” ucapnya.
Habibi menegaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk rasa peduli untuk memberi fasilitas terbaik bagi seluruh anak yang mengalami ketimpangan sosial.
“Di sini point nya adalah kami berniat membantu anak yang putus sekolah, karena biaya yang mahal,” tegasnya.
Ia juga memberitahu mengenai bentuk gerakan untuk mengajak masyarakat secara langsung ialah dengan cara menyediakan wadah khusus untuk sedekah sampah.
“Kita sediakan, nantinya akan disebar ke berbagai instansi pendidikan, dan lainnya,” paparnya.
Habibi berharap besar pada masyarakat agar bisa ikut berkolaborasi, karena saat ini belum banyak yang tergabung dalam program ini.
“Ini baru launching, semoga seluruh masyarakat bisa bersinergi dengan kami,” tutupnya.
Sudah ada beberapa pihak yang tergabung dalam program Sedekah Sampah untuk Pendidikan, yaitu pihak-pihak sekolah, bidang pertanian, beberapa rumah tahfidz di Palembang, universitas, serta berbagai komunitas.
Reporter: Nabilla Kartika Wiranti
Editor: Marshanda
About Post Author
Marshanda
More Stories
Menerangi Sumatera Selatan dengan Isu Transisi Energi Berkeadilan
[caption id="attachment_4717" align="aligncenter" width="1600"] “Dicky Edwin Hindarto, Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menjelaskan transisi energi berkeadilan dari fosil ke energi...
Belajar Literasi di Perpustakaan Tanpa Buku SMK Negeri 8 Palembang
[caption id="attachment_4667" align="aligncenter" width="2172"] Siswi menunjukkan koleksi dari perpustakaan luar ruangan di SMK Negeri 8 Palembang, Sabtu (27/09/2025). Ukhuwahfoto/Rani Dwi...
Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
[caption id="attachment_4663" align="aligncenter" width="2038"] Sejumlah aktor menampilkan pertunjukan "TAH TANAH" dari Teater Arafah pada Festival Tani di Rumah Sintas, Minggu (27/09/2025)....
Pasar Cinde Jadi Surga Batu Cincin dengan Harga Beragam
[caption id="attachment_4627" align="aligncenter" width="1086"] pedagang menyelesaikan pola batu akik di Pasar cinde kota palembang, Minggu (21/09/2025). Ukhuwahfoto/RaniDwioktafidiya[/caption] Palembang-Ukhuwahnews| Pasar Cinde...
Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi
[caption id="attachment_4623" align="aligncenter" width="1600"] Pengrajin mengikat daun nipah kering yang akan dijadikan rokok pucuk nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu,...
Anyaman Daun Nipah dan Tumpukan Sampah di Baliknya
[caption id="attachment_4604" align="aligncenter" width="2048"] Limbah dari kerajinan daun nipah di kampung Anyaman 3/4 Ulu. Sabtu, (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya.[/caption] Penulis: Marshanda (Pemimpin...
Average Rating