Read Time:2 Minute, 3 Second
Layar bioskop film ‘andai ibu tidak menikah dengan ayah’, Minggu (07/09/2025) Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya

Penulis: Rani Dwi Oktafidiya (Sekertaris Umum LPM Ukhuwah)

Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah membawa penonton pada sebuah perjalanan emosional dan reflektif tentang keluarga, takdir, dan pilihan hidup. Disutradarai oleh Kuntz Agus., film ini berhasil menyajikan premis yang sederhana namun menyentuh: bagaimana jika ibumu memilih jalan hidup yang berbeda?

Film ini mengisahkan Naya, seorang remaja yang merasa terjebak dalam dinamika keluarga yang penuh konflik. Hubungan antara ayah dan ibunya yang dingin, serta tekanan dalam rumah tangga, membuat Naya mempertanyakan satu hal: “Bagaimana jika Ibu tidak menikah dengan Ayah?”.

Pertanyaan ini membawa Naya ke dalam sebuah perjalanan imajinatif dunia alternatif di mana ibunya memilih pria lain, menjalani kehidupan yang berbeda, dan membesarkan Naya dalam suasana yang sangat kontras dengan kenyataan.

Baca juga: Resensi: Pet Sematary, Misteri Makam Hewan Peliharaan

Di sinilah kekuatan film ini terasa. Alih-alih sekadar menghadirkan fantasi atau nostalgia, film ini justru mengajak penonton untuk merefleksikan betapa rumit dan berlapisnya keputusan dalam hidup.

Penampilan Sha Ine Febriyanti memerankan tokoh ibu, sebagai sang ibu sangat memukau. Ia berhasil menyampaikan emosi yang dalam melalui gestur-gestur kecil dan tatapan mata yang sarat makna. Sementara itu, [Nama pemeran Naya] juga tampil kuat, mampu menggambarkan gejolak batin seorang remaja yang penuh kebingungan, marah, namun juga rindu kasih sayang.

Chemistry antara para pemain terasa natural, membuat konflik dalam keluarga Naya terasa dekat dan nyata. Penonton pun diajak untuk tidak sekadar menyalahkan salah satu pihak, tetapi memahami bahwa setiap orang memiliki luka dan alasan di balik keputusan mereka.

Secara visual, film ini bermain dengan dua palet warna berbeda untuk membedakan realita dan dunia alternatif. Realita digambarkan dengan tone dingin dan kelabu, sementara dunia alternatif hadir lebih hangat dan terang. Pilihan ini terasa efektif dalam membangun suasana dan emosi.

Naskah yang ditulis dengan apik juga menjadi kekuatan utama film ini. Dialog-dialognya terasa hidup, tidak berlebihan, dan mampu menggambarkan kompleksitas emosi para tokohnya. Alur cerita yang bolak-balik antara dua dunia tidak membingungkan, justru semakin memperdalam pesan yang ingin disampaikan.

Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah bukan hanya film tentang “what if” dalam hidup, tetapi juga tentang menerima kenyataan, memaafkan masa lalu, dan memahami bahwa setiap orang memiliki cerita yang belum tentu kita pahami sepenuhnya.
Film ini patut diapresiasi sebagai salah satu drama keluarga terbaik tahun ini, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengajak kita merenung lebih dalam.

Editor: Vivin Noor Azizah

About Post Author

Vivin Noor Azizah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
100 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Lomba Mural Grafiti “Palembang Belaga” Hadirkan Ruang Ekspresi Bagi Para Seniman
Next post Kopi Mibar : Ruang Kedai Ramah Lingkungan Sekaligus Ruang Diskusi