Read Time:1 Minute, 49 Second
Dok/Mahasiswa KKN Desa Ulak Bedil

Desa Ulak Bedil — Ukhuwahnews | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Raden Fatah Palembang ajak masyarakat Desa Ulak Bedil untuk beralih  menggunakan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS). Para mahasiswa lakukan sosialisasi dan pendampingan penggunaan QRIS kepada pemilik warung, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hingga perangkat desa, dengan harapan dapat mendorong masyarakat agar mulai beralih.

Menurut penuturan salah satu mahasiswa KKN, Masyarakat sempat ragu untuk berlaih menggunakan pembayaran digital, dikarenakan sudah nyaman menggunakan pembayaran tradisional.

“Awalnya masyarakat masih ragu, tapi setelah dijelaskan dan dicoba, mereka mulai paham dan antusias. Sekarang beberapa warung sudah mulai menyediakan QRIS sebagai alternatif pembayaran,” ujar St Chorun Nissa, selaku mahasiswa KKN.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Palembang Adakan Sosialisasi Penggunaan QRIS di Desa Meranjat 1

Tidak hanya itu, pihak desa pun memberikan dukungan penuh terhadap program digitalisasi ini. Kepala Dusun 2 Ulak Bedil, Idris, menyampaikan bahwa langkah ini sangat positif dalam menghadapi perkembangan zaman, terutama dalam memudahkan transaksi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa.

“Kami sangat mendukung penerapan QRIS ini. Harapannya bukan hanya UMKM yang merasakan manfaat, tetapi juga pelayanan desa ke depannya bisa menggunakan metode pembayaran digital,” ujar Kepala Dusun dalam kegiatan sosialisasi pekan lalu.

Salah satu pelaku UMKM, Nike mengaku setelah adanya sosialiasi ia lebih mengenal jauh mengenai Qris, menurutnya pembayaraan secara digital sangat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

“Dulu sering bingung kalau pelanggan tidak bawa uang pas, apalagi kalau kami tidak ada kembalian. Sekarang tinggal scan, langsung masuk ke rekening,” ungkapnya saat diwawancarai. Selasa (29/07/2025).

Baca Juga: Tingkatkan Akses Pembayaran Digital, Mahasiswa KKN UIN RF Sosialisasikan Qris

Meski masih ada beberapa kendala seperti keterbatasan jaringan internet dan rendahnya literasi digital di sebagian kalangan masyarakat, program ini tetap disambut baik. Para mahasiswa KKN terus melakukan pendampingan dan edukasi agar warga tidak hanya bisa menggunakan QRIS, tapi juga memahami manfaat ekonomi di balik transformasi digital ini.

Dengan semangat gotong royong, edukasi yang berkelanjutan, dan dukungan dari berbagai pihak, penggunaan QRIS di Desa Ulak Bedil menunjukkan bahwa digitalisasi desa bukan sekadar wacana, melainkan sedang berlangsung dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.

Penulis: Mahasiswa KKN Desa Ulak Bedil
Editor: Rhessya Maris

About Post Author

Rhessya Maris

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Adakan Sosialisasi, Mahasiswa Ajak Masyarakat Kenali POSBAKUM
Next post Janji Tinggal Janji : Apakah Kemiskinan Harus Kita Wariskan Lagi?