
Palembang – Ukhuwahnews| Aksi unjuk rasa menentang Revisi Undang-Undang Tentera Nasional Indonesia (RUU TNI) yang dipelopori oleh Aliansi Mahasiswa Sumatera Selatan (Sumsel) berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel pada Selasa (25/03/25).
Terdapat perubahan lokasi awal yang disepakati saat konsolidasi pada 23 Maret, yang awalnya di Simpang Empat Charitas berpindah ke Simpang Lima Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel.
Aksi diawali dengan penyampaian orasi terkait tuntutan menentang RUU TNI, karena dikhawatirkan mengembalikan Dwifungsi TNI.
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Ilham menyebutkan ada empat tuntutan yang ditulis dalam surat dan disuarakan pada aksi kali ini, yaitu:
1. Menolak revisi RUU TNI
2. Mendesak agar TNI aktif yang menjabat di jabatan yang diperbolehkan undang-undang untuk segera mundur dari jabatan tersebut.
3. Kembalikan supremasi sipil
4. Mendesak DPR RI untuk segera mengamandemen RUU TNI ini
Dikarenakan lamanya respons dari DPRD Sumsel, kericuhan hampir terjadi dengan aksi saling dorong antara massa dan pihak kepolisian.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Sumatera Selatan, Siap Turun Aksi Tolak RUU TNI
Ilham menegaskan akan membawa aksi dengan massa lebih banyak apabila surat belum mendapat balasan dalam waktu telah ditentukan.
“Apabila dalam waktu 2×24 jam tidak ada balasan surat rekomendasi dari pemerintah pusat, maka kami akan mengadakan kembali aksi dengan massa lebih besar,” tegas Ilham.
Kericuhan mulai mereda saat Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie keluar mendatangi massa dan menyatakan menerima segala aspirasi termasuk dari mahasiswa yang menyuarakan suara rakyat.
“Kami tidak akan tinggal diam, siap mendampingi langsung mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya ke pemerintah pusat,” ujar Andie.
Andie langsung menanggapi terkait tuntutan massa, bahwa surat akan langsung mendapat balasan dalam waktu secepatnya.
“Surat akan segera mendapat balasan besok,” tuturnya.
Reporter: Ahmad Hafiizh Kudrawi
Editor: Annisaa Syafriani
About Post Author
Annisaa Syafriani
More Stories
Menerangi Sumatera Selatan dengan Isu Transisi Energi Berkeadilan
[caption id="attachment_4717" align="aligncenter" width="1600"] “Dicky Edwin Hindarto, Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menjelaskan transisi energi berkeadilan dari fosil ke energi...
Belajar Literasi di Perpustakaan Tanpa Buku SMK Negeri 8 Palembang
[caption id="attachment_4667" align="aligncenter" width="2172"] Siswi menunjukkan koleksi dari perpustakaan luar ruangan di SMK Negeri 8 Palembang, Sabtu (27/09/2025). Ukhuwahfoto/Rani Dwi...
Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
[caption id="attachment_4663" align="aligncenter" width="2038"] Sejumlah aktor menampilkan pertunjukan "TAH TANAH" dari Teater Arafah pada Festival Tani di Rumah Sintas, Minggu (27/09/2025)....
Pasar Cinde Jadi Surga Batu Cincin dengan Harga Beragam
[caption id="attachment_4627" align="aligncenter" width="1086"] pedagang menyelesaikan pola batu akik di Pasar cinde kota palembang, Minggu (21/09/2025). Ukhuwahfoto/RaniDwioktafidiya[/caption] Palembang-Ukhuwahnews| Pasar Cinde...
Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi
[caption id="attachment_4623" align="aligncenter" width="1600"] Pengrajin mengikat daun nipah kering yang akan dijadikan rokok pucuk nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu,...
Anyaman Daun Nipah dan Tumpukan Sampah di Baliknya
[caption id="attachment_4604" align="aligncenter" width="2048"] Limbah dari kerajinan daun nipah di kampung Anyaman 3/4 Ulu. Sabtu, (20/09/2025). Ukhuwahfoto/Ranidwioktafidiya.[/caption] Penulis: Marshanda (Pemimpin...
Average Rating