
Palembang-Ukhuwahnews| Pasar Cinde dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan batu cincin yang cukup ramai dikunjungi. Batu cincin yang dijual di pasar ini memiliki harga bervariasi, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per batu, sementara cincin yang sudah jadi dijual dengan harga antara Rp20 ribu hingga Rp100 ribu.
Selain itu, pedagang juga menyediakan jasa pengikiran batu dengan biaya sekitar Rp25 ribu bagi pembeli yang ingin menyesuaikan bentuk batu sesuai keinginan.
Menurut Yudi, salah seorang pedagang batu cincin di Pasar Cinde, harga batu tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Baca juga: Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi
“Kami menjual batu cincin mulai dari yang biasa sampai yang agak langka. Harga mulai Rp10 ribu sampai Rp50 ribu per batu. Kalau sudah jadi cincin, harganya bisa sampai Rp100 ribu, tergantung model dan jenis batu,” ujarnya
Yudi juga menjelaskan bahwa banyak pembeli yang memilih untuk membeli batu saja dan kemudian menggunakan jasa pengikiran di tempat.
“Biaya pengikiran biasanya Rp25 ribu. Dengan jasa ini, batu bisa dibentuk dan dihaluskan sesuai keinginan pembeli,” tambahnya.
Sementara itu, Ari, seorang kolektor, mengaku sering datang ke Pasar Cinde untuk mencari batu cincin sebagai koleksi dan juga untuk dijadikan hadiah.
“Saya suka cari batu cincin di sini karena harganya terjangkau dan pilihannya banyak. Kadang saya beli batu saja, lalu minta dibentuk ulang supaya sesuai dengan selera saya,” kata Ari.
Ari juga menilai bahwa harga jasa pengikiran yang ditawarkan pedagang cukup wajar.
“Rp25 ribu untuk ngikir batu menurut saya sudah pas, apalagi hasilnya bisa sesuai keinginan,” ujarnya.
Dengan harga yang bersaing dan pelayanan yang memudahkan pembeli, Pasar Cinde terus menjadi tujuan utama bagi para pencinta batu cincin di Palembang dan sekitarnya.
Penulis: Rani Dwi Oktafidiya (Sekertaris Umum LPM Ukhuwah)
Editor: Vivin Noor Azizah
About Post Author
Vivin Noor Azizah
More Stories
WPS Fair 2025: Rayakan Kreativitas Tanpa Batas di Era Digital Jurnalistik
[caption id="attachment_4765" align="aligncenter" width="2560"] Pengunjung mengamati karya foto pemenang pertama milik Alexandra Naflah (foto bagian atas) tentang pertemuan teknologi dan...
Hemat Energi Lewat Pemanfaatan Panel Surya
[caption id="attachment_4756" align="aligncenter" width="1600"] Abadi, seorang pengemudi perahu di Sungai Musi, memperlihatkan panel surya yang ia gunakan untuk menunjang aktivitas...
Menerangi Sumatera Selatan dengan Isu Transisi Energi Berkeadilan
[caption id="attachment_4717" align="aligncenter" width="1600"] “Dicky Edwin Hindarto, Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menjelaskan transisi energi berkeadilan dari fosil ke energi...
Belajar Literasi di Perpustakaan Tanpa Buku SMK Negeri 8 Palembang
[caption id="attachment_4667" align="aligncenter" width="2172"] Siswi menunjukkan koleksi dari perpustakaan luar ruangan di SMK Negeri 8 Palembang, Sabtu (27/09/2025). Ukhuwahfoto/Rani Dwi...
Festival Tani Upayakan Isu Agraria jadi Sorotan Serius
[caption id="attachment_4663" align="aligncenter" width="2038"] Sejumlah aktor menampilkan pertunjukan "TAH TANAH" dari Teater Arafah pada Festival Tani di Rumah Sintas, Minggu (27/09/2025)....
Siti Aminah, Penjaga Tradisi Nipah di Tepi Sungai Musi
[caption id="attachment_4623" align="aligncenter" width="1600"] Pengrajin mengikat daun nipah kering yang akan dijadikan rokok pucuk nipah di Kampung Anyaman 3/4 Ulu,...

Average Rating