Read Time:1 Minute, 38 Second
Sejumlah warga menggelar aksi protes terkait dampak asap kebakaran hutan dan lahan gambut di Pengadilan Negeri Palembang, Kamis (29/08/2024. Ukhuwahfoto/Umi Puspita

Palembang – Ukhuwahnews | 12 warga mendaftarkan gugatan ke tiga perusahaan di Pengadilan Negeri Palembang atas kasus kabut asap yang terjadi di provinsi Sumatera Selatan, pada Kamis (29/08/2024).

Gugatan ini diajukan atas munculnya asap kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi di wilayah Sumsel, tiga perusahaan tersebut adalah PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Bumi Andalas Permai (BAP), dan PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries (SBA Wood Industries).

Para penggugat merupakan warga yang berasal dari beberapa daerah, yakni dari Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI); Desa Lebung Itam, Kecamatan Tulung Selapan, OKI; dan Kota Palembang. Latar belakang mereka beragam, mulai dari petani, penyadap karet, nelayan, peternak kerbau rawa, ibu rumah tangga, pekerja lepas, hingga pegiat lingkungan.

Kuasa hukum penggugat, Ipan Wibowo mengatakan gugatan yang diajukan oleh masyarakat kepada korporasi ini baru pertama kali dilakukan dengan meminta ganti rugi.

“Jadi dalam gugatan, masyarakat meminta ganti rugi materil dan non-materil akibat dampak kabut asap,” ucap Ipan.

Lebih lanjut, Ipan menyampaikan bahwa tuntutan ganti rugi dari setiap penggugat berbeda. Karena dampak yang dirasakan oleh mereka berbeda. Mulai dari petani, nelayan, hingga pegiat lingkungan.

“Nilai ganti rugi berdasarkan analisa yang kami buat,” katanya.

Baca Juga: Foto: Aksi Inisiai Sumsel Penggugat Asap

Di tempat yang sama Pralensa, salah satu penggugat, mengatakan aksi yang yang di langsung di Pengadilan Negeri hari ini menjadi peringatan dari kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan.

“Kami datang hari ini untuk menggugat tiga perusahaan yang kami anggap membawa dampak kabut asap yang kami rasakan hampir setiap kemarau,” ungkapnya.

Akibat kebakaran hutan dan lahan Pralensa harus menanggung kerugian hampir ratusan juta karena rumah walet nya ikut terbakar.

“Bertahun-tahun saya menjadi korban kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, dan tahun lalu rumah walet saya bahkan ikut terbakar,” tutupnya.

Reporter: Marshanda
Editor: Hanifah Asy Syafiah

About Post Author

Hanifah Asy Syafiah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Foto: Aksi Inisiasi Sumsel Penggugat Asap
Next post Paguyuban Layangan Palembang Ikut Meriahkan HUT RI Ke-79