Read Time:1 Minute, 42 Second

Palembang – Ukhuwahnews | Mahasiswa semester lima Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang berhasil menyelenggarakan acara edukasi bahasa isyarat di Jalan Radial, Bukit Kecil, Palembang. Minggu, (08/12/2024).

Kegiatan bertajuk Isyarat Ceria Belajar Berkomunikasi dengan Teman Tuna Rungu: Kebersamaan dalam Perbedaan, merupakan bagian dari mata kuliah Public Relation Campaign. Kegiatan ini menarik lebih dari 100 peserta dari berbagai usia.

Salah satu panitia Kharis, dalam acara talkshow Sore Ceria di Radio Rakyat Indoensia (RRI) News menyampaikan kegiatan edukasi yang diselenggarakan merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Ilmu Komunikasi bersama program Cerita Kolong Langit di bawah naungan Satu Amal Indonesia dan Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC).

“Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak- anak untuk mempelajari komunikasi isyarat bersama teman-teman tuna rungu mulai dari pengenalan warna, abjad, hingga bahasa sehari-hari,” jelasnya.

Baca juga: Menulis Sebagai Metode Efektif Mengenal Potensi Diri

Lebih lanjut, Kharis menyampaikan melalui digerlanya edukasi ini ingin menghapus batas komunikasi antara masyarakat umum dengan penyandang tuna rungu.

“Dengan memahami bahasa isyarat dasar, kita bisa membangun jembatan komunikasi yang inklusif tanpa memandang perbedaan,” tambah Kharis.

Sinta, salah satu penyelenggara menyampaikan bahwa peserta berasal dari berbagai tingkatan usia, mulai dari anak-anak PAUD hingga siswa kelas 6 SD.

“Mereka semua sangat bersemangat mengikuti setiap sesi pembelajaran,” ujarnya.

Antusiasme dari anak- anak menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan edukasi bahasa isyarat. Anak-anak dari Cerita Kolong Langit juga terlihat sangat antusias berinteraksi dengan para mahasiswa dan pengunjung lainnya, menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

“Semoga acara ini dapat menjadi media komunikasi yang menghubungkan kita dengan teman tuna rungu saat berinteraksi,” Kata Sinta.

Erika, salah satu panitia berasal dari Prodi Ilmu Komunikasi turut menambahkan, kegiatan ini berfokus pada pengenalan bahasa isyarat dasar untuk komunikasi sehari-hari, dengan tujuan membangun kesadaran dan kemampuan berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.

“Awalnya, target peserta kami hanya sekitar 70 orang, tetapi yang hadir ternyata lebih dari 100 orang. Mereka sangat antusias dan berharap kegiatan seperti ini bisa digelar lagi,” ungkap Erika.

Penulis: Sinta Nabillah (Kontributor)
Editor: Annisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Menulis Sebagai Metode Efektif Mengenal Potensi Diri
Next post FISIP Gelar Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah, Bekali Mahasiswa Menulis yang Berkualitas