Read Time:1 Minute, 35 Second
Bayangan di Layar: Seorang penampil mengekspresikan cerita melalui pertunjukan teater bayangan di halaman sebuah bangunan, disaksikan oleh penonton yang duduk dalam gelap, Rabu (23/04/25). Ukhuwahfoto/Azzahri Fahlepi Putra.

Palembang – Ukhuwahnews | Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Seni dan Budaya Teater Arafah Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, sampaikan keluh kesah rusaknya bumi lewat penampilan pentas rakyat “Kebangkitan Bumi Pertiwi” di Rumah Sintas Palembang pada Rabu (23/04/2025).

Acara Pentas Rakyat Teater Arafah ini, pernah dibawakan langsung di Jambi pada tahun 2021, Sungai Musi menjadi inspirasi dari pentas ini.

Direktur UKMK Teater Arafah, Ghoitsah Chavilla Hafshah menyampaikan isi dari pementasan ini bermula dari keresahan mereka terhadap tercemarnya Sungai Musi yang merupakan jantung Kota Palembang.

“Sungai Musi telah tercemar, karena banyak masyarakat yang membuang sampah dan juga limbah ke sana,” katanya.

Baca juga: Aliansi untuk Kartini Sumsel, Peringati Hari Kartini dan Hari Bumi

Selain merusak sungai, Ghoitsah juga berpendapat jika udara di bumi ini sudah banyak tercemar lewat asap rokok dan serta pabrik-pabrik yang ada.

“Sudah banyak dampak yang telihat dari pencemaran udara sekarang ini, seperti adanya efek rumah kaca yang dapat kita rasakan sekarang,” sampainya.

Ia juga menuturkan, jika keberhasilan penampilan teater ditentukan dari pesan yang dapat diterima secara langsung lalu diterapkan oleh para penonton.

“Di dalam sebuah teater tentu banyak menyimpan pesan tersirat yang divisualisasikan sesederhana mungkin,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Dhia Ritaj Ramadani selaku penampil dan penonton pesta rakyat juga mengungkapkan bahwa UKMK Arafah memiliki konsep yang matang dalam menampilkan teater ini.

“Teater yang ditampilkan sangat bagus, baik dari segi visualisasinya juga bisa diterima oleh banyak penonton,” ungkapnya.

Dhia juga menjelaskan bahwa penampilan Teater Arafah ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas Seni lainnya di masa mendatang.

“Lewat penampilan teater ini menjadi salah satu bukti jika pesta rakyat dapat menyampaikan keluh kesah dari komunitas Seni,” jelasnya.

Reporter: Astridda Rochmah
Editor: Annisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
50 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
50 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Aliansi untuk Kartini Sumsel, Peringati Hari Kartini dan Hari Bumi
Next post Potret Diskusi Publik “Membaca Ibuisme Negara: Kebangkitan Kartini Masa Kini”