Read Time:1 Minute, 35 Second
Narasumber Bella Agustine (kiri), Balgis Habiba (ke-dua dari kiri), Mona Ervita (ke-dua dari kanan), Tasmalinda (kanan) sedang diskusi publik dengan tema Membaca Ibuisme Negara: Kebangkitan Kertini Masa Kini, Rabu (23/04/2025). Ukhuwahfoto/Azzahri Fahlepi Putra.

Palembang – Ukhuwahnews | Aliansi untuk Kartini Sumatera Selatan gelar diskusi publik untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April dan Hari Bumi Internasional pada 22 April di Rumah Sintas Palembang, Rabu (23/04/2025).

Diskusi publik ini merupakan gabungan dari beberapa komunitas seperti, Serekat Hijau Indonesia Sumsel, Suara Mentari, Rumah Sintas, Hello Sister, Greenpeace dan lainnya.

Bukan hanya diskusi publik, terdapat juga rangakaian acara lainnya, seperti bazar, pembagian bibit tanaman gratis, mimbar bebas, serta penampilan pentas rakyat di akhiri acara.

Ketua pelaksana Zelvan Ramadhan menjelaskan, acara ini mengangkat tema  “Membaca Ibuisme Negara: Kebangkitan Kartini Masa Kini”  dengan tujuan menjadi ruang refleksi dan perawatan untuk lingkungan negara.

Baca juga: PLTU Batubara Menghantui Kehidupan Masyarakat Sumatera

“Mengajak kita untuk mengkaji kembali bagaimana perempuan dalam peranannya menjadi tonggak utama, keberlangsungan baik di dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan hidup,” jelasnya.

Zelvan berharap dengan adanya acara ini, orang-orang berfikir bahwa ruang kritisisme tidak hanya ada di tempat-tempat elit, tapi juga bisa di caffe.

“Untuk meningkatkan kesadaran publik, bahwa tempat perempuan itu tidak lagi hanya subkoordinasi dari laki-laki, dan kami ingin menjaring teman-teman yang punya kesadaran tentang isu-isu gender bisa berkolaborasi, siapa pun mereka bisa bergabung dalam aspirasi,” tutupnya.

Di sisi lain, Bintang Andrian yang merupakan salah satu pengunjung mengatakan melalui acara ini banyak ilmu bermanfaat yang bisa didapatkan.

“Ternyata sebagai perempuan banyak komunitas yang membantu untuk melawan, kita tidak sendiri,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan melalui acara ini juga mendapat relasi baru, terutama relasi dalam memperjuangkan isu gender.

“Sangat membantu perempuan-perempuan, yang awalnya tidak tahu ke mana tempat untuk mengadu,” ungkapnya.

Reporter: Tanya Zalzabilla
Editor: Annisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post PLTU Batubara Menghantui Kehidupan Masyarakat Sumatera
Next post UKMK Teater Arafah, Sukses Sampaikan Pesan Tersirat Lewat Pentas Rakyat