
Penulis: Dea Aprillia
Opini – Ukhuwahnews | Sebuah situs candi peninggalan zaman Hindu kembali ditemukan di Desa Lubuk Pauh, Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Dikutip dari media Tribunsemsel.com, penemuan situs di Desa Lubuk Pauh menyimpan bukti nyata wilayah ini pernah menjadi bagian dari peradaban Hindu di indonesia.
Situs di Desa Lubuk Pauh telah dianggap sebagai tempat keramat oleh masyarakat setempat selama ratusan tahun. Namun, secara resmi situs ini baru ditemukan dan didata oleh tim dari BAP (Berita Acara Pemeriksa) dan BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) pada tahun 2019. Penemuan ini menegaskan bahwa situs Lubuk Pauh merupakan salah satu peninggalan penting di wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Baca juga: Hidup di Negara UUD (Ujung-Ujung Duit)
Sebelum penemuan situs di Lubuk Pauh, Kabupaten Musi Rawas telah dikenal memiliki beberapa situs bersejarah lainnya yang menunjukkan aktivitas keagamaan dan budaya pada masa lampau.
Salah satunya adalah Candi Lesung Batu yang terletak di Desa Lesung Batu, Kecamatan Rawas Ulu. Pada tahun 1990, warga setempat melaporkan temuan bebatuan yang diduga sisa bangunan candi kepada Balai Arkeologi. Setelah dilakukan penelitian, situs tersebut kemudian diidentifikasi sebagai peninggalan candi Hindu.
Menurut informasi sebelumnya, pada tahun 2014 telah ditemukan situs Candi Bingin Jungut yang terletak di Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi. Penemuan tersebut memperluas cakupan wilayah situs sejarah di Musi Rawas, yang menunjukkan adanya peninggalan dari masa Hindu-Buddha.
Sebelumnya, pada tanggal 10 September 2014, ditemukan ornamen berbentuk kepala singa di Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas. Ornamen ini diyakini sebagai hiasan pintu masuk bagian atas Candi Bingin Jungut, sebuah candi peninggalan masa Hindu-Buddha abad ke-12. Lokasinya berada tidak jauh dari Sungai Musi.
Penemuan ini, bersama dengan penemuan di Lubuk Pauh, menunjukkan bahwa wilayah Musi Rawas menyimpan peninggalan arkeologi yang berkaitan dengan masa Hindu-Buddha, termasuk kemungkinan peninggalan dari era Kerajaan Sriwijaya.
Pada tahun 2019, tim dari Balai Arkeologi Palembang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi melakukan penelitian di Desa Lubuk Pauh dan berhasil menemukan sisa-sisa bangunan candi Hindu. Salah satunya ditemukan, adalah “Kepala Kala”, sebuah relief yang biasanya ditempatkan di atas pintu candi sebagai simbol penolak bala.
Kepala Kala sebuah relief berbentuk wajah raksasa dengan ekspresi menakutkan. Relief ini umumnya ditempatkan di atas pintu candi sebagai simbol penolak bala, yang diyakini berfungsi untuk melindungi bangunan candi dari roh jahat. Penemuan Kepala Kala ini memperkuat dugaan bahwa situs Lubuk Pauh merupakan peninggalan candi Hindu.
Situs candi ini menambah daftar panjang situs-situs bersejarah yang ditemukan di Kabupaten Musi Rawas. Selain Lubuk Pauh, wilayah ini juga dikenal dengan “Situs Bingin Jungut” dan “Situs Tingkip”, yang ditemukan sebagai peninggalan Hindu dan Buddha. Situs-situs ini mengindikasikan bahwa wilayah Musi Rawas pada masa lalu memiliki peran penting dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
Penemuan ini sudah seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintahan dan masyarakat luas. Jika dikelola dengan baik, situs ini tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat menjadi aset budaya dan ekonomi bagi daerah setempat.
Namun, hingga kini kondisi situs tersebut masih belum sepenuhnya diekskavasikan secara luas. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak potensi penelitian yang belum tergali. Sayangnya, rentang terhadap kerusakan dan hilangnya informasi sejarah ini akan terkubur selamanya tanpa sempat.
Hal ini turut menunjukkan bahwa masih banyak potensi penelitian dan pelestarian yang bisa dilakukan di masa depan, untuk mengungkap lebih banyak tentang peran Desa Lubuk Pauh dalam penyebaran agama Hindu di wilayah Sumatera Selatan.
Selain itu, penting untuk meningkatkan publikasi dan edukasi mengenai situs ini kepada masyarakat luas. Dengan semakin banyaknya publikasi akademik maupun media popular yang mengangkat sejarah Lubuk Pauh.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya situs ini juga akan meningkatkan perkembangan generasi muda, lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka sendiri.
Melihat potensi besar yang dimiliki situs ini, sudah sepatutnya pemerintahan daerah, akademis, dan Masyarakat bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan warisan Sejarah ini. Jika tidak segera bertindak, akan kehilangan bagian penting dari Sejarah Nusantara yang saat berharga.
Tidak hanya itu, penemuan ini menjadi simbol perjalanan panjang peradaban yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang di Sumatera Selatan, serta memberikan peluang untuk menggali lebih dalam peran wilayah ini dalam sejarah peradaban Indonesia pada masa Hindu-Buddha.
Editor: Annisaa Syafriani
About Post Author
Annisaa Syafriani
More Stories
Mahasiswa UIN Raden Fatah Kenalkan Statistika Lewat Mini Lesson
[caption id="attachment_3450" align="aligncenter" width="796"] Dok/Naurah ‘Aqilah Iklima Darma[/caption] Palembang – Ukhuwahnews | Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Selenggarakan mini...
Meneladani Semangat Ki Hajar Dewantara untuk Pendidikan yang Lebih Baik
[caption id="attachment_3394" align="aligncenter" width="1080"] Ukhuwah Desain/M. Alvan Tio[/caption] Artikel - Ukhuwahnews | Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional...
Potret Tanam 37 Titik Bibit Matoa, Upaya Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon
UIN RF - Ukhuwahnews | Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang menggelar Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon...
Resensi: Sang Prawira, Kesungguhan dan Ketulusan untuk Mengejar Cita-Cita
[caption id="attachment_2980" align="aligncenter" width="640"] Sumber/Tegar.Id[/caption] Penulis: Annisa Meidiani Resensi - UKhuwahnews | Film berjudul Sang Prawira diangkat dari novel bergenre...
Mahasiswa KKN di Desa Marga Sungsang, Kenalkan Dakwah di Era Digital
[caption id="attachment_2953" align="aligncenter" width="2560"] Dok/KKN UIN RF Desa Sungsang[/caption] Banyuasin - Ukhuwahnews | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam...
Mahasiswa KKN UIN RF Bantu Tingkat Kepercayaaan Diri di Depan Umum Sejak Dini
[caption id="attachment_2939" align="aligncenter" width="1952"] Dok/KKN UIN RF SD Negeri 15 Air Kumbang[/caption] Banyuasin - Ukhuwahnews | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata...
Average Rating