Read Time:1 Minute, 35 Second
Forum diskusi pada pameran “Beyond the Bars: Melintas Jeruji Batas” di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Sabtu (03/05/2025). Ukhuwahfoto/Marshanda

Palembang – Ukhuwahnews | Museum for Local Economic Development and Social Changes (MLEADS) menggelar pameran bertajuk “Beyond the Bars: Melintas Jeruji Batas” di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Sabtu (03/05/2025).

MLEADS merupakan program dari Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH) yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta berbagai mitra lintas sektor.

Pameran ini menampilkan karya anak-anak binaan dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Palembang.

Karya yang dipamerkan meliputi beberapa program pelatihan di antaranya menulis kreatif, desain grafis, pemandu wisata (tour guide), penulisan skenario teater, barista, dan pemasaran.

Baca juga: Harapan dalam Sebidang Sawah di Tengah Ambisi Industri

Penanggung jawab program Direction, Sriwulantuty menyampaikan tujuan dari pameran untuk membuka mata masyarakat akan potensi anak binaan LPKA.

“Kami berharap pameran ini bisa mengetuk hati masyarakat untuk melihat potensi besar yang ada di balik jeruji batas,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, perubahan tidak bisa dilakukan secara instan dan sendiri. Karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Kami ingin memberikan pembinaan yang setara dengan anak-anak di luar sana. Anak-anak binaan juga memiliki hak atas pendidikan, pembinaan, rekreasi, dan kunjungan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kasi Pembinaan Albert Haryadi mengungkapkan bahwa stigma masyarakat menjadi tantangan besar yang dihadapi anak binaan.

“Tantangan setelah keluar itu berat. Ada anak binaan yang sudah siap berkarya, tapi tidak mudah diterima masyarakat. Mereka butuh dukungan, bukan stigma,” ucapnya.

Meski begitu, kini ada harapan baru melalui teknologi. Beberapa anak binaan memanfaatkan platform seperti TikTok untuk berjualan tanpa harus mengungkap latar belakang mereka sebagai mantan narapidana.

“Mereka bisa jualan sepatu secara online, dan tidak ada yang tahu mereka pernah di balik jeruji. Ini bukti bahwa kesempatan kedua itu penting,” tutupnya.

Reporter: Marshanda
Editor: Annnisaa Syafriani

About Post Author

Annisaa Syafriani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Mahasiswa PGMI Lakukan Praktik Mengajar di SD Negeri 181 Palembang
Next post Rapat Tahunan Komisariat PMII UIN Raden Fatah Berakhir Ricuh