Read Time:1 Minute, 33 Second
    Suasana Solat Ied bersama berlatar ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera. Ukhuwah Foto/Wisnu Alfin Nugroho

Penulis: Marshanda (Pemimpin Umum)

Artikel – Ukhuwahnews | Dalam hitungan hari, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan, yaitu hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Di Palembang sendiri ada tradisi unik dalam merayakan hari kemenangan setelah melewati bulan suci Ramadhan, yaitu shalat Id di Masjid Agung Palembang, sampai ke Bundaran Air Mancur hingga menduduki Jembatan Ampera.

Awal tradisi tersebut dimulai pada tahun 1960-an, ketika masyarakat Palembang membutuhkan tempat yang luas untuk melakukan shalat Id. Pada saat itu, Jembatan Ampera merupakan salah satu tempat yang paling strategis dan luas di Palembang. Jembatan Ampera sendiri merupakan ikon kota Palembang dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang. Selain itu juga terdapat Masjid Agung yang merupakan Masjid tertua di kota Palembang.

Lebih lanjut, tradisi tersebut berkembang pada tahun 1970-an, yang mana masyarakat Palembang dari berbagai kalangan dan usia berkumpul di Jembatan Ampera untuk melakukan shalat Id bersama. Sehingga hal tersebut menjadi tradisi dikalangan masyarakat Palembang dan tentunya hal tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata religi bagi masyarakat.

Baca Juga: Karang Taruna Desa Bailangu Timur Sambut Lebaran, Adakan Takbiran Keliling

Tidak sampai di situ saja, tahun 1990-an mencapai puncak perkembangannya, dimana ribuan orang berkumpul Masjid Agung hingga memadati Jembatan Ampera untuk melakukan shalat Id bersama. Pada saat itu, pemerintah kota Palembang juga mulai memperhatikan tradisi ini dan memberikan dukungan untuk memperkuat tradisi ini.

Adapun makna dari tradisi ini merupakan simbol dari kebersamaan, kegotong-royongan, dan keharmonisan masyarakat. Shalat Id yang berlangsung di depan Masjid Agung ini juga menjadi sarana untuk memperkuat iman dan taqwa, serta mempererat hubungan antar-masyarakat.

Karna memiliki makna tersebut, shalat Id di depan Masjid Agung hingga Jembatan Ampera ini menjadi sebuah tradisi yang telah berkembang dan menjadi salah satu daya tarik wisata religi yang sudah melekat selama beberapa dekade.

Editor: Rhessa Maris

About Post Author

Rhessya Maris

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Karang Taruna Desa Bailangu Timur Sambut Lebaran, Adakan Takbiran Keliling
Next post Tak Kunjung Turun, Masyarakat Keluhkan Harga Bahan Pokok Pascalebaran