Penulis : Nurhidayah
Dalam keheningan gelap, terdengar langkah-langkah,
Bertabur luka dan air mata yang terus mengalir.
Di sudut-sudut sepi, tersembunyi rasa takut,
Ditepikan senyum oleh bayangan yang membully.
Kata-kata menusuk seperti belati tajam,
Menggoreskan luka di hati yang rapuh.
Tersingkir dan terpinggirkan, seperti burung tanpa sayap,
Diam menangis di balik senyum palsu yang diperlihatkan.
Baca Juga: Puisi: Hilang Arah
Takdir yang tak adil, mengikatnya dalam jerat,
Dihantui oleh bayangan yang tak kunjung sirna.
Namun, dalam kegelapan itu, terbit sinar harapan,
Dari sahabat sejati yang menuntunnya pulang.
Bersama mereka, ia menemukan kekuatan,
Menghadapi dunia dengan kepala tegak.
Bayangan yang dulu mengejek, kini memudar,
Ditinggalkan oleh kekuatan cinta dan persahabatan yang tulus.
About Post Author
Hanifah Asy Syafiah
More Stories
Puisi: Insan Matang
[gallery columns="1" link="file" size="full" ids="1052"] Penulis: Ahmad Hafiizh Kudrawi Semakin luas pandangan terhadap dunia, Kian beragam pula Rangkaian momen keras...
Cerpen: Misteri Tas Hitam
[gallery columns="1" size="full" ids="872"] Oleh: Annisaa Syafriani "Udah Helena. Nggak perlu, aku aja yang bawa kuenya. Kita harus cepet sebelum...
Puisi: Lukisan Abu-abu
[gallery columns="1" size="full" ids="869"] Oleh: Vitria Isabella Di atas kanvas biru langit menganga luas, Malam temaram, dingin merangkul erat. Di...
Cerpen: Hati yang Tak Tergapai
[gallery columns="1" size="full" ids="860"] Oleh: Annisaa Syafriani Nafasku tersengal-sengal. Sesekali aku mengintip ke arah para polisi yang mengejarku dari balik...
Puisi: Saat Kelabunya Datang
[gallery columns="1" size="full" ids="854"] Oleh: Annisaa Syafriani Saat denting itu bernada, Kelabunya kan bertandang. Menyergap raga, Mengetuk segala tenang yang...
Cerpen: Ujian Akhir Semester
[caption id="attachment_835" align="alignnone" width="1024"] Desain/Marsya Dwi Rismanda[/caption] Penulis: Marsya Dwi Rismanda Musim panas telah tiba, yang berarti ujian akhir...
Average Rating